
Selain Israel, 10 Negara Ini Dilindungi "Kesaktian" Sistem Iron Dome

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perang Gaza sudah terjadi selama setahun terakhir. Perang membuat Gaza pun luluh lantah menyisakan puing-puing dari reruntuhan bangunan di Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari 42 juta ton puing, termasuk bangunan yang hancur yang masih berdiri dan bangunan yang rata dengan tanah.
Angka tersebut 14 kali lipat jumlah puing yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu, dan lebih dari lima kali lipat jumlah yang tersisa dari Pertempuran Mosul di Irak pada 2016-2017, menurut PBB.
Jika ditumpuk, puing-puing itu akan memenuhi Piramida Agung Giza yang terbesar di Mesir sebanyak 11 kali dan jumlahnya terus bertambah setiap hari.
Tak hanya itu saja, setahun Perang Gaza menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza. Ribuan warga Palestina tersebut telah mati syahid.
Ìý
Perang di daerah kantong yang terkepung itu telah menyebabkan hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya mengungsi, dan telah menjadi korban kelaparan dan penyakit yang meluas, yang menyebabkan tuduhan genosida terhadap Israel oleh beberapa negara di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Setahun perang Israel di Gaza, beberapa warga dunia melakukan unjuk rasa pro-Palestina untuk menandai satu tahun perang Israel di Gaza.
Puluhan ribu orang turun ke jalan di kota-kota besar di seluruh dunia untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza saat perang di wilayah Palestina tersebut mendekati satu tahun.
Di ibu kota Indonesia, Jakarta, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar kedutaan besar Amerika Serikat, menuntut agar Washington, pemasok militer utama dan sekutu Israel, berhenti mengirim senjata ke Israel.
Di Filipina, puluhan aktivis sayap kiri berunjuk rasa di dekat kedutaan AS di Manila, di mana polisi mencegah mereka mendekati kompleks tepi laut.
Di Cape Town di Afrika Selatan, ratusan orang berjalan ke parlemen, meneriakkan: "Israel adalah negara rasis!" dan "Kami semua orang Palestina!" Unjuk rasa pro-Gaza juga direncanakan pada hari Sabtu di Johannesburg dan Durban.
Di Caracas, ratusan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Venezuela, sambil membawa bendera Palestina berukuran raksasa. Mereka menyampaikan petisi kepada PBB yang menyerukan diakhirinya "genosida" terhadap warga Palestina.
Awal mula Perang Gaza, sistem pertahanan militer tercanggih di dunia milik Israel, yakni Iron Dome atau dapat disebut Kubah Besi dapat ditundukkan oleh Hamas. Bahkan setahun perang tersebut, Iran juga berhasil menembus pertahanan Iron Dome.
Ìý
Pada 7 Oktober 2023, pejuang Hamas berhasil menemukan kelemahan dari Iron Dome, dengan menembakkan ribuan roket dalam waktu singkat ke berbagai target di Israel.
Sistem pertahanan Iron Dome tidak dirancang untuk bisa menahan ribuan roket sekaligus. Alhasil, roket-roket Hamas menghantam sasaran di Israel. Versi lain menyebutkan, Iron Dome Israel mampu ditembus lantaran roket-roket Hamas dipandu dengan presisi oleh pihak Hezbollah, entah dari tiruan teknologi Iran atau Rusia.
Sementara pada Selasa malam lalu, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan rudal hipersonik Fattah ke Israel hingga menembus sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Iron Dome Laku Keras
Terlepas dari sukses para pejuang Hamas tahun lalu dan Iran pekan lalu, faktanya, sistem pertahanan Iron Dome tak hanya dimiliki Israel.ÌýIron DomeÌýmerujuk padaÌýperisai rudalÌýyang dirancang untuk mencegat roket jarak pendek, serta peluru dan mortir, pada jarak antara 4 km dan 70 km dari peluncur rudal.
Sejumlah negara telah membeli teknologi serupa untuk pertahanan wilayahnya. Sejak Iron Dome sukses beroperasi pada 2011, sejumlah negara lain di Eropa dan Asia telah membeli atau mempertimbangkan pembelian komponen radar atau seluruh Iron Dome untuk melindungi wilayahnya.
Tingginya permintaan terhadap Iron Dome tak lepas dari situasi global yang penuh ancaman. Di sisi lain, Israel dianggap terbukti mampu menghadirkan teknologi keamanan mumpuni.
Pieter Wezeman, peneliti senior di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), mengatakan banyak negara membutuhkan sistem pertahanan yang dapat memberikan tingkat pertahanan terhadap rudal peluncuran darat, pesawat udara tanpa awak, dan pesawat tempur yang semakin canggih.
Hal ini dipicu adanya perang berkepanjangan di Timur Tengah hingga kini, ketegangan dan penembakan sesekali di Semenanjung Korea, penggunaan rudal terhadap target di Arab Saudi oleh Houthi, dan penggunaan besar-besaran rudal terhadap Ukraina oleh Rusia.
"Israel berada di garis depan dalam teknologi semacam ini dan telah menemukan sejumlah pembeli di seluruh dunia, baru-baru ini termasuk Maroko dan mungkin Uni Emirat Arab, untuk sistem pertahanan udara dan rudalnya," kata Pieter.
Lalu, negara mana saja yang sudah membeli pertahanan Iron Dome dari Israel? Berikut ini daftarnya, baik yang sudah memiliki dalam kondisi penuh maupun kondisi sebagian atau hanya untuk teknologi radarnya saja.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)