
Saham Gorengan Terbang Saat IHSG Ambruk, Apa Saja?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nasib investor bursa saham Tanah Air kini benar-benar buruk, terutama investor value investing.
Mereka yang menganut saham fundamental seperti saham-saham blue chip. Sayangnya, buruknya performa saham blue chip kini menciptakan psikologis baru di pasar saham bahwa kini bukanlah waktunya value investing dalam berinvestasi.
Hal ini terbukti dari pergerakan Indeks LQ45 yang anjlok 5,72% sepanjang 2025 hingga perdagangan sesi I Jumat (7/2/2025).
Lalu apakah fundamental telah mati?
Meskipun beberapa saham blue chip telah merilis pertumbuhan kinerja keuangan di sepanjang 2024, namun sayangnya belum mampu menopang kinerja harga sahamnya.
Akan tetapi jatuhnya IHSG bukan berarti semua saham di pasar saham tanah air ikut terperosok. Justru saham-saham yang kurang dikenal di kalangan investor dengan likuiditas kecil malah melonjak gila-gilaan atau "Saham gorengan".
Saham gorengan merupakan istilah yang merujuk pada saham yang mengalami kenaikan luar biasa akibat dimanipulasi. Saham gorengan dapat diartikan sebagai saham perusahaan yang kenaikannya di luar kebiasaan karena pergerakannya sedang direkayasa oleh pelaku pasar dengan tujuan kepentingan tertentu..
Seperti perdagangan hari ini, beberapa saham gorengan melesat signifikan di tengah anjloknya IHSG.
Dari lima emiten yang masuk dalam jajaran top gainers sesi I hari ini, tak semuanya memiliki kabar baik untuk mendongkrak harga sahamnya.
Hingga Jumat (7/2/2025), PT Mitra Energi Persada Tbk (VAST) melesat tanpa didasari sentimen positif apapun. Hanya dengan transaksi senilai Rp2,63 miliar sudah mampu mendorong harga saham VAST melejit.
Sementara PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) hanya dengan transaksi harian Rp448,45 juta mampu membuat sahamnya Auto Rejection Atas (ARA). Belum lama ini memang terdapat kabar bahwa emiten grup Sinarmas PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melaporkan pihaknya telah merampungkan aksi korporasinya di pasar modal yaitu Penawaran Tender Wajib terhadap saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM).
BSDE telah merealisasikan tender offer sebanyak 382.016.642 saham atau sebanyak-banyaknya 8,01% dari jumlah saham ditempatkan an disetor penuh dalam SMDM. Dimana periode tender offer telah berlangsung selama 30 hari.
Sementara itu kenaikan saham PT Tira Austenite Tbk (TIRA) dan PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) juga tanpa didasari sentimen positif apapun seperti PT Vastland Indonesia Tbk (VAST). Dengan transaksi yang kecil ketiga saham ini mampu melejit sigifikan.
Dan terakhir saham yang belum lama IPO, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), diproyeksikan mengalami lonjakan pendapatan pada 2024 hingga 125% secara year-on-year (YoY), yang didorong oleh ekspansi bisnis dan meningkatnya distribusi produk maklon suplemen herbal. Hal ini pun mendorong kenaika saham OBAT selama tiga hari beruntu.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)