Foto: Cover Fokus 1000 Hari Donald Trump/ Ilham Restu
Pasar keuangan Indonesia kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau, IHSG dan rupiah sama-sama menguat
Wall Street kompak menguat di tengah ekspektasi meredanya ketegangan perang dagang
Sentimen dari Amerika, laporan keuangan emiten dalam negeri, dan APBN kita diperkirakan akan menggerakkan pasar hari ini
´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,°ä±·µþ°äÌý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹-ÌýPasar keuangan Indonesia kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau. Bursa saham dan rupiah diharapkan bisa melanjutkan tren positif hari ini.
Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini serta proyeksinya bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melaju pada perdagangan Selasa (29/4/2025), memperpanjang reli kuatnya dalam tiga pekan terakhir.Â
IHSG ditutup menguat 26,11 poin atau 0,39% ke 6.749,07, memperkokoh kenaikan total 13% dalam tiga pekan sejak penutupan 9 April 2025. Kinerja apik IHSG ditopang oleh saham-saham sektor teknologi dan pertambangan, terutama dari Grup Konglomerat. Saham PT Gojek Tokopedia (GOTO) naik 3,66% dan menyumbang 6,5 poin ke IHSG. Selain itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga masuk daftar lima besar kontributor positif.
Sentimen utama yang mempengaruhi perdagangan kemarin datang dari perkembangan global. Investor global mencermati rilis data JOLTs AS yang akan keluar malam kemarin waktu Indonesia, serta ketidakpastian lanjutan dari perang dagang AS-China.
Beijing secara tegas membantah adanya pembicaraan soal tarif dengan Washington, memicu reaksi pasar atas kemungkinan panjangnya ketegangan dagang. Di dalam negeri, perhatian juga tertuju pada rilis kinerja Bank Mandiri serta arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Townhall Meeting Danantara Group, yang memperkuat ekspektasi terhadap akselerasi hilirisasi dan ekonomi domestik.
Di saat bersamaan, rupiah tampil impresif hingga menekan dolar Amerika Serikat (AS).Â
Pada perdagangan Selasa (29/4/2025), mata uang Garuda ditutup menguat 0,56% ke posisi Rp16.755 per dolar AS. Apresiasi tajam ini sekaligus membalikkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya. Penguatan rupiah terjadi di tengah memburuknya sentimen terhadap dolar akibat ketidakjelasan arah perang dagang AS-China.
Meskipun indeks dolar AS (DXY) justru naik tipis 0,05% ke level 99,06, hal ini lebih disebabkan faktor teknikal akhir bulan. Di sisi lain, dolar AS kesulitan melanjutkan reli karena investor mulai meragukan narasi Gedung Putih. Presiden Trump mengklaim telah berbicara dengan Presiden Xi Jinping, namun pernyataan ini langsung dibantah tegas oleh Kementerian Luar Negeri China. Ketidakpastian ini membuat pelaku pasar melepas dolar dan kembali ke aset safe haven.
Dari dalam negeri, stabilnya kondisi ekonomi makro dan sinyal koordinasi fiskal-moneter memperkuat kepercayaan investor terhadap rupiah. Bank Indonesia juga tampak aktif menjaga stabilitas pasar valas melalui operasi moneter. Kombinasi fundamental yang relatif solid dan pelemahan dolar secara global membuka ruang bagi rupiah untuk kembali menguji level support di kisaran Rp16.700 dalam waktu dekat.
Di pasar obligasi, Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun ditutup turun tipis ke level 6,877% pada Selasa (29/4/2025), dari posisi 6,898% di hari sebelumnya. Penurunan ini menandakan kembalinya minat investor terhadap aset pendapatan tetap di tengah tekanan eksternal yang mulai mereda.
Dari pasar saham Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak menguat pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Indeks Dow Jones yang berisi saham-saham unggulan naik 300,03 poin atau 0,75%, dan ditutup di posisi 40.527,62. Indeks S&P 500 naik 0,58% dan berakhir di 5.560,83. Kedua indeks tersebut mencatat kenaikan enam hari berturut-turut, yang merupakan rekor kemenangan terpanjang sejak Juli untuk Dow dan sejak November untuk S&P 500. Indeks Nasdaq Composite juga menguat 0,55% dan ditutup di 17.461,32.
Saham-saham besar yang terdampak perang dagang seperti General Motors (GM) dan Apple mulai bangkit dari posisi terendah mereka pada sesi sore.
GM sebelumnya mengumumkan pada Selasa pagi bahwa mereka akan meninjau kembali panduan keuangan masa depan dan menangguhkan program pembelian kembali saham (buyback) sembari menunggu kejelasan atas dampak tarif. Meskipun begitu, saham GM tetap ditutup turun 0,6%, sementara Apple naik tipis 0,5%.
Amazon menyatakan bahwa rencana untuk menampilkan biaya tambahan tarif di situs khusus diskon Amazon Haul "tidak akan terjadi."
Saham Amazon sempat turun sebelumnya setelah juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa langkah seperti itu akan dianggap sebagai tindakan permusuhan dan politis.
Meski begitu, saham Amazon berhasil pulih sebagian dan hanya turun sekitar 0,2% pada akhir sesi.
"Selama belum ada penyelesaian masalah perdagangan, saya rasa faktor lain tidak terlalu penting," kata Ross Mayfield, analis investasi di Baird.
Dia menambahkan bahwa indeks S&P 500 kemungkinan akan bergerak di kisaran 5.100-5.700 sembari menunggu kemajuan di bidang perdagangan.
Pasar juga bergerak dalam suasana hati-hati karena gelombang rilis laporan keuangan minggu ini, dengan sekitar sepertiga dari perusahaan di indeks S&P 500 dijadwalkan melaporkan kinerja mereka antara Senin hingga Jumat.
Fokus utama ada pada saham teknologi besar (Big Tech) seperti Meta Platforms dan Microsoft yang akan merilis laporan pada Rabu, disusul oleh Apple dan Amazon pada hari Kamis.
"Saat ini kita berada dalam tekanan jual akibat kebijakan dan potensi resesi, dan hanya perubahan kebijakan yang bisa mengangkat pasar keluar dari kondisi ini." Imbuhnya,
Saham Honeywell menjadi salah satu penopang kenaikan Dow, dengan lonjakan 5,4% setelah hasil kinerja kuartal terbarunya melampaui ekspektasi analis.
Netflix Menuju Kenaikan 8 Hari Berturut-turut
Sejak melaporkan hasil keuangan yang jauh melampaui ekspektasi pada 17 April, saham Netflix belum mencatatkan penurunan harian.
Saham perusahaan streaming ini sedang menuju hari ke-8 berturut-turut dengan kenaikan harian. Saham Netflix sudah naik hampir 20% sepanjang April, dan sedang menuju performa bulanan terbaiknya sejak Mei 2023. Netflix juga menjadi saham dengan performa terbaik keempat di indeks S&P 500 untuk bulan ini.
Bursa saham, obligasi dan rupiah akan ditutup untuk perdagangan Hari Buruh pada Rabu besok (1/5/2025). Karena itulah, pelaku pasar mesti mencermati dengan seksama sentimen apa saja yang harus dipertimbangkan selama perdagangan hari ini mengingat ada jeda hari libur sebelum pasar dibuka pada Jumat mendatang.
Menghijaunya Wall Street diharapkan bisa menjadi angin segar. Namun, ketegangan perang dagang dan huru hara di pasar keuangan global diperkirakan masih akan terjadi selama Presiden Donald Trump bertahta di Gedung Putih. Jika menghitung periode kepemimpinan Presiden AS selama empat tahun atau sekitar 1.461 hari maka masih ada 1.361 hari masa pemerintahan Trump yang diperkirakan penuh gejolak di pasar keuangan.
100 Hari Trump, IHSG Penuh Huru-Hara
Pada hari Selasa (29/4/2025) kemarin resmi menjadi 100 hari pertama kembalinya Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk periode kedua yang tidak berurutan. Bursa saham dan pasar rupiah sempat mengalami masa-masa sangat berat dalam 100 hari Trump, terutama setelah pengumuman kebijakan tarif ke seluruh negara dan tarif resiprokal pada 2 April lalu. Indonesia dikenai tarif resiprokal sebesar 32% namun tarif ini masih ditunda karena ada negosiasi.
Rupiah sempat nyaris menembus Rp 17.000 pada 9 April atau hari pertama perdagangan setelah libur panjang lebaran. Rupiah bahkan menembus level terendah dalam intraday sepanjang sejarah. Bursa saham juga sempat mengalami trading halt dua hari yakni pada 18 Maret 2025 dan 9 April 2025.
Sejak dilantik pada 20 Januari 2025, pasar global tak luput dari gejolak. Indonesia pun ikut terguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan, salah satunya akibat derasnya arus keluar dana asing dari pasar domestik.
Trump mengawali masa jabatannya dengan kebijakan proteksionis yang lebih agresif dibanding periode sebelumnya. Ia langsung memberlakukan tarif universal sebesar 10% untuk seluruh impor ke AS dan tarif tambahan terhadap produk China yang mencapai ratusan persen. Situasi makin panas ketika ia mengumumkan tarif resiprokal terhadap lebih dari 160 negara, yang meskipun akhirnya ditangguhkan, memicu kecemasan global. Saat ini, kebijakan tersebut memasuki masa negosiasi selama 90 hari, namun ancaman perang dagang masih membayangi.
Tekanan tarif ini turut memperparah outlook ekonomi AS yang kini dihantui risiko stagflasi gabungan dari inflasi tinggi, pertumbuhan ekonomi lambat, dan pengangguran meningkat.
Probabilitas resesi AS bahkan melonjak ke atas 50%. Tak heran, pasar keuangan pun bergejolak. Di dalam negeri, IHSG sempat dua kali terkena trading halt, yaitu pada 18 Maret dan 8 April lalu, akibat penurunan tajam yang melebihi ambang batas 5-8%. Ini menjadi salah satu masa paling kelam bagi IHSG sejak pandemi Covid-19 lima tahun silam.
Selama 100 hari terakhir, arus keluar dana asing (net foreign sell) di pasar saham mencapai Rp47,95 triliun, berdasarkan perhitungan dari penutupan 19 Januari hingga 29 April 2025.
Dari grafik harian yang dicatat redaksi, tekanan jual mendominasi, dengan net sell hampir setiap hari. Net buy hanya terjadi sebanyak 12 kali, dengan yang terbesar tercatat pada 26 Maret senilai Rp2,5 triliun. Ini menandakan tekanan eksternal belum sepenuhnya mereda dan pasar masih menanti kejelasan arah kebijakan dagang Trump ke depan.
Setelah 100 hari Trump, dunia kini menunggu hasil negosiasi perdagangan terutama dengan China. Untuk Indonesia, negosiasi juga tengah dilakukan agar tarif mengecil.
Musim Laporan Keuangan Tiba, Intip Kinerja Emiten
Sejumlah emiten sudah melaporkan kinerja laporan keuangan mereka. Bank Mandiri (BMRI), ekmarin, menegaskan posisinya sebagai tulang punggung ekonomi nasional lewat kinerja solid sepanjang kuartal pertama 2025. Kredit konsolidasi tercatat tembus Rp1.672 triliun, tumbuh 16,5% secara tahunan (YoY), didorong sinergi kuat antara segmen wholesale dan retail. Tak hanya jadi mesin pertumbuhan, segmen wholesale turut berperan sebagai fondasi bagi berkembangnya ekosistem retail yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Kredit korporasi tumbuh 20% YoY menjadi Rp608 triliun, sementara kredit komersial melesat 21,4% menjadi Rp296 triliun. UMKM pun tak luput dari perhatian dengan pertumbuhan tahunan sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil dijaga di level 1,01% per Maret 2025, mencerminkan pengelolaan risiko yang disiplin. Hal ini turut mendorong perbaikan biaya kredit (Cost of Credit/CoC) menjadi 0,71%, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,99%. Strategi ekspansi yang prudent membawa dampak positif terhadap kestabilan portofolio kredit perseroan.
Selain menjaga kualitas, ketahanan keuangan BMRI diperkuat lewat manajemen risiko yang adaptif. NPL coverage ratio tetap tinggi di 299%, mencerminkan kapasitas mitigasi risiko yang solid. Menurut Darmawan, penguatan prinsip kehati-hatian bukan hanya perisai dari gejolak, tapi juga membuka ruang untuk akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dari sisi profitabilitas, Bank Mandiri membukukan laba bersih Rp13,2 triliun, naik 3,89% YoY. Pendapatan bunga tumbuh 11,51% menjadi Rp39,63 triliun, dengan pendapatan berbasis komisi melesat 21,95% menjadi Rp6,25 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 11,22% menjadi Rp1.749 triliun, didukung lonjakan deposito dan penguatan rasio CASA yang kini mencapai 72,59%. BMRI menutup kuartal I-2025 dengan kombinasi pertumbuhan, ketahanan, dan keberlanjutan yang kian menyatu dalam satu narasi besar: inklusi keuangan yang merata dan berdaya tahan.GoTo Cetak Pendapatan Rp4,2 T & Pangkas Rugi hingga 67%
PT Bank Central Asia (BCA) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) juga sudah melaporkan hasil kinerja mereka.
BCA membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 14,1 triliun, naik 9,8% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2025. Hal ini seiring dengan pendapatan operasional yang tumbuh 7,4% yoy menjadi Rp 27,9 triliun. Bila dirinci, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 21,1 triliun. Lalu pendapatan selain bunga naik 8,1% yoy menjadi Rp 6,8 triliun.
Sementara itu, dari segi fungsi intermediasi, BCA membukukan pertumbuhan kredit sebesar Rp941 triliun, naik 12,6% yoy. Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9% yoy menjadi Rp 443,4 triliun.
BNI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,38 triliun pada kuartal I-2025. Perolehan itu tumbuh tipis 1,1% secara tahunan atau year on yeary (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,32 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang meningkat 10,1% yoy atau Rp765,47 triliun per kuartal I-2025.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengawali tahun 2025 dengan catatan yang lebih solid. Pendapatan bersih perusahaan teknologi ini menembus Rp4,23 triliun di kuartal I-2025, tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini bukan hanya ditopang oleh kinerja operasional, tetapi juga keberhasilan efisiensi yang mulai terasa dampaknya secara nyata dalam neraca keuangan.
Dalam tiga bulan pertama, GoTo memangkas total beban hingga hampir 12% menjadi Rp4,42 triliun, dari sebelumnya Rp5,02 triliun. Efisiensi terjadi di berbagai lini, dari beban penjualan dan pemasaran yang menyusut menjadi Rp.647 miliar, beban umum dan administrasi yang turun drastis ke Rp1,09 triliun, hingga beban operasional yang ikut menyusut menjadi Rp225 miliar.
Kerugian periode berjalan susut drastis menjadi Rp367 miliar, turun 61% dibandingkan tahun lalu. Bahkan, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk hanya tersisa Rp283 miliar sebuah perbaikan signifikan dari rugi Rp.862 miliar pada kuartal I 2024. Setelah menutup tahun 2024 dengan EBITDA grup yang disesuaikan positif sebesar Rp386 miliar, GoTo tampaknya mulai memantapkan diri untuk memasuki babak baru mengejar pertumbuhan tanpa mengorbankan profitabilitas.
APBN KiTa
Menteri keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers terkait kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode Maret 2025. Menarik ditunggu sejauh mana pencapaian pajak hingga belanja negara selama kuartal I-2025. Perlu ditunggu juga sejauh mana defisit anggaran hingga penarikan utang selama Januari-Maret 2025.
Defisit AS Melebar, Penyerapan Tenaga Kerja Rendah
Defisit perdagangan barang Amerika Serikat melebar tajam menjadi $162 miliar pada Maret 2025, menurut estimasi awal dari Biro Sensus AS. Ini merupakan defisit terbesar dalam sejarah, dan jauh melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan defisit sebesar $146 miliar.
Lonjakan ini terjadi karena ancaman tarif baru dari pemerintah AS mendorong banyak perusahaan domestik untuk mempercepat (front-load) impor mereka sebelum kebijakan diberlakukan.
Impor barang melonjak 5% (mom) atau 30,8% (yoy) menjadi $342,7 miliar - didorong oleh:
Barang konsumsi naik 55,5% ke $102,8 miliar
Barang industri naik 37,8% ke $74,6 miliar
Barang modal naik 22,2% ke $92,8 miliar
Ekspor barang naik lebih lambat, hanya 1,2% (mom) atau 6,8% (yoy) menjadi $180,8 miliar - ini merupakan level tertinggi kedua dalam sejarah, sedikit di bawah rekor $181,2 miliar yang tercatat pada Juli 2022.
Sementara itu, jumlah lowongan kerja di Amerika Serikat turun sebanyak 288.000 menjadi 7,192 juta pada Maret 2025, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Angka ini merupakan yang terendah dalam enam bulan terakhir, dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,48 juta.
Jumlah pekerja yang direkrut (hires) tetap di 5,4 juta, jumlah pekerja yang keluar secara sukarela (quits) stabil di 3,3 juta dan PHK dan pemutusan hubungan kerja (layoffs & discharges) sedikit turun ke 1,6 juta
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
Bincang Bahari dengan tema "Diplomasi Tuna Indonesia: Tambah Kuota, Tambah Tanggung Jawab" live via zoom meeting. Narasumber: Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya dan Ketua Asosiasi Tuna Indonesia (10.00 WIB)
Komisi VI DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri UMKM di ruang rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta Pusat (14.00 WIB)
FGD Membangun Kolaborasi dan Kerja Sama Pengembangan Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan (AI) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat. Turut hadir Menko Perekonomian (14.30 WIB)
Konferensi pers kinerja kuartal I-2025 PT Bank Syariah Indonesia Tbk. live via zoom meeting. Narasumber: Plt Direktur Utama BSI dan jajaran direksi (14.00 WIB)
Konferensi pers kinerja kuartal I-2025 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. live via zoom meeting. Narasumber: Direktur Utama BRI dan jajaran direksi (08.30 WIB)
Go Public Workshop 2025: Navigating Indonesia's Market Needs & IPO Opportunities for Sharia Fintech di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan. Turut hadir antara lain Sandiaga Uno dan Direktur BEI (12.00 WIB)
Kementerian PANRB akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kebijakan PANRB 2025-2029 dan Pengumuman Hasil Evaluasi Indeks RB Tahun 2024 di kantor Kementerian PANRB, Jakarta Selatan. Turut hadir Menteri PANRB dan Menteri Dalam Negeri (09.00 WIB)
Kementerian Keuangan akan menggelar konferensi pers APBN KiTa di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat (13.00 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini: