վ

Ekonomi Kreatif

Ekonomi Kreatif Berkontribusi Rp 1.000 T ke PDB RI

Tito Bosnia, վ
26 January 2018 15:13
Makanan (food) menyumbang 40% dari total kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian
Foto: Detik.com
Jakarta, վ — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengklaim ekonomi kreatif di Indonesia telah memberikan kontribusi sebesar Rp 1.000 triliun pada perekonomian Indonesia. Angka ini meningkat 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“PDB (produk domestik bruto) Bekraf pertama kali (tahun 2016) itu sekitar Rp 700 - Rp 750 trilun, dan ini kita sudah dapat informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) tapi belum di launching sekitar Rp 1.000 Triliun,” ujar Fajar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Bekraf di Luminor Hotel, Jumat (26/1/2018).

Dari sumbangsih ini, industri makanan (food) memberikan kontribusi tertinggi mencapai 40%. “Subsektor yang paling tinggi itu makanan sekitar 40%, sedangkan yang kedua ialah fesyen dan craft (kerajinan tangan),” tambah Fajar.

Guna meningkatkan ekonomi kreatif kedepannya, Bekraf melakukan berbagai cara untuk dapat membangun industri ekonomi kreatif di Indonesia salah satunya dengan program Food Startup Indonesia (FSI).


“Food Startup ini dilakukan Bekraf untuk memperluas sektor-sektor utama di ekonomi kreatif ini, karena sebelumnya startup di bekraf lebih banyak dalam teknologi,” tambah fajar.

Melalui Food Startup tersebut, para pelaku usaha lokal bisa mendaftarkan profil usaha mereka untuk selanjutnya akan dihubungkan dengan mentor dan para investor swasta (non perbankan), agar usaha bisnis pelaku usaha lokal semakin berkembang.

“Yang ingin dilakukan food startup itu untuk membangun ekosistem kuliner dari ide-ide anak muda serta para start up, ketika membangun ekosistem tidka mungkin sendiri dari pemerintah swasta juga harus ikut”tambah Fajar.

Saat ini bekraf sudah menjaring sekitar 2005 pelaku usaha ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, serta meluncurkan platform FSI untuk memaksimalkan program FSI tersebut.

“Kita saat ini sudah bekerja sama dengan lima perusahaan ventura, para filantropis serta kerjasama dengan Salim dan Unilever sebagai akses permodalan dan kerjasama dalam bidang lainnya dengan para start up,” tambah Fajar.

(roy/roy) Next Article Fitur Baru Google Maps: Bisa Antar Makanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular