վ

Kolonialisme Zaman Now

Hanya 6-7% Produk Lokal di Toko Online, Sisanya Barang Impor

Samuel Pablo & Tito Bosnia, վ
05 February 2018 05:07
Hanya 6-7% Produk Lokal di Toko Online, Sisanya Barang Impor
Foto: Freepik
Jakarta, վ — Dominasi asing tak hanya terjadi pada perusahaan startup. Produk asing atau impor juga mendominasi barang yang dijual oleh toko online dan lapak online (e-commerce).

Meski pemerintah belum memiliki data yang akurat, Kementerian perdagangan mensinyalir ada toko online yang 90% barang yang dijualnya merupakan produk impor.

Kondisi ini sangat miris karena startup toko online selama ini mencitrakan diri sebagai pendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetapi toko online tak efektif mendorong sektor UMKM.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan peredaran barang impor di marketplace memang sudah mengkhawatirkan. Bahkan ia mengkategorikan saat ini sebagai darurat UMKM.


Menurut Rosan, produk lokal hanya berkontribusi 6% hingga 7% dari total barang yang dijual di lapak online. "Ini sudah sangat tidak normal. Jangan sampai volume perdagangannya makin besar, tapi kontribusi produk lokal makin kecil. Kalau ini dibiarkan, industri kita nggak jalan, sehingga pertumbuhan kita nggak akan sustainable," jelasnya saat menghadiri rapat kerja Kementerian Perdagangan, Jumat (02/02/2018).

Booming e-commerce memang berdampak pada kenaikan impor barang konsumsi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) , sejak tahun 2015 terjadi kenaikan impor barang konsumsi.

Pada tahun 2015, impor barang konsumsi turun 14,16%. Tahun 2016 barang konsumsi yang diimpor naik 13,54% dan tahun 2017 tumbuh 14,69%. Booming toko online terjadi pada tahun 2015.
Foto: Infografis, Arie Pratama
Toko konvensional

Berdasarkan data eMarketer, perusahaan riset pemasaran asal AS, menyebutkan pada tahun 2017, pakaian menjadi barang yang paling banyak dibeli dari toko online. Porsinya mencapai 45,8%.

Sisanya, aksesoris pakaian sebesar 10,9%, sepatu 6,7% dan tiket perjalanan atau transportasi 4,7%. Sisanya, telepon genggam 4,6%, busana muslim 3,5% serta produk kosmetik dan aksesoris elektronik masing-masing 3,5% dan 3,3%.
Foto: Infografis, Arie Pratama


Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto mengakui saat ini, barang yang dijual di Blibli masih didominasi impor. Dari 2,5 juta barang yang dijual saat ini, hanya 50 ribu-100 ribu produk lokal.

"Dari 2,5 juta lokal produsen itu hanya 50-100 ribu produk. Masih kecil memang, Pak. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2).

Namun, Anggota Dewan Pembina Indonesian E-Commerce Assoiation (IDEA), Daniel Tumiwa menolak anggapan e-commerce menyebabkan peningkatan barang impor. Selama ini produk yang dijual toko online berasal dari mitra toko konvensional.

“Jadi kalau online jual barang-barang asing itu kurang tepat, karena dari dulu barang yang tanpa elektronik itu barang-barangnya juga semua impor, regulasinya sudah ada di offline,” tambah Daniel.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular