Perkembangan Teknologi
Mulai Minggu Depan, Facebook Hapus Fitur Trending Topics
Roy Franedya, 博彩网站
02 June 2018 11:23
Jakarta, 博彩网站 - Facebook akan menutup fitur trending topics yang dianggap menjadi masalah baru dari Facebook. Fitur ini akan ditutup pada pekan depan, ujar manajemen seperti dikutip dari CNN International, Jumat (1/6/2018).
"Fitur ini hanya tersedia di lima negara dan menyumbang kurang dari 1,5% rata-rata total klik postingan," ujar Kepala Pemberitaan Facebook Alex Hardiman, "Dari penelitian, kami menemukan orang semakin kurang bisa menemukan produk yang bermanfaat dari waktu ke waktu."
Fitur trending topics diluncurkan secara resmi pada 2014 dengan janji untuk membantu pengguna 'menemukan konten terbari dari seluruh facebook'. Layanan ini mirip dengan yang ditawarkan twitter.
Namun pada 2016, mantan kontraktor Facebook yang tidak bersedia disebutkan namanya menuduh rekan-rekannya di Facebook mengurangi konten tertentu yang sedang populer.
Mark Zuckerberg, CEO Facebook, dipaksa bertemu dengan pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya hal tersebut. Facebook juga merubah tampilan yang lebih banyak memberikan konten dari teman, mengurangi konten dari sebuah merek dan perusahaan.
Cara ini dianggap sebagai jawaban atas kritik yang ditujukan pada Facebook karena konten berita palsu dan hoax.
Sementara trending topics akan hilang, Facebook saat ini sedang menguji opsi baru dengan 80 penerbit di seluruh dunia untuk menempatkan label "breaking news" pada pos mereka di News Feed.
(roy) Next Article Bos Facebook Ingin Internet Diatur Lebih Ketat, Kenapa?
"Fitur ini hanya tersedia di lima negara dan menyumbang kurang dari 1,5% rata-rata total klik postingan," ujar Kepala Pemberitaan Facebook Alex Hardiman, "Dari penelitian, kami menemukan orang semakin kurang bisa menemukan produk yang bermanfaat dari waktu ke waktu."
Mark Zuckerberg, CEO Facebook, dipaksa bertemu dengan pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya hal tersebut. Facebook juga merubah tampilan yang lebih banyak memberikan konten dari teman, mengurangi konten dari sebuah merek dan perusahaan.
Cara ini dianggap sebagai jawaban atas kritik yang ditujukan pada Facebook karena konten berita palsu dan hoax.
Sementara trending topics akan hilang, Facebook saat ini sedang menguji opsi baru dengan 80 penerbit di seluruh dunia untuk menempatkan label "breaking news" pada pos mereka di News Feed.
(roy) Next Article Bos Facebook Ingin Internet Diatur Lebih Ketat, Kenapa?
Most Popular