²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

AS sampai Selandia Baru Blok Huawei, Kanada & Inggris Juga?

Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
29 November 2018 15:23
Australia, AS, dan Selandia baru menolak menggunakan perangkat 5G keluaran Huawei.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Selandia Baru bergabung dengan Australia dan Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang menolak penggunaan teknologi 5G yang dikembangkan Huawei. Ketiganya sepakat teknologi tersebut mengancam keamanan nasional.

Dalam keterangan resminya, Pemerintah Selandia Baru menyatakan menolak penggunakan perangkat 5G Huawei karena "adanya risiko keamanan (security) signifikan".

Dengan pemblokiran ini artinya sudah tiga anggota dari Five Eyes yang memblokir Huawei. Five Eyes merupakan kerja sama pertukaran data dari intelijen sinyal yang dilakukan oleh lima negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Inggris.

Artinya, tinggal Kanada dan Inggris yang belum mengambil sikap pada perangkat 5G keluaran Huawei. Tetapi Kanada sedang mengkaji posisi Huawei pada proyek 5G yang sedang dikembangkan.


Adapun Inggris belum mengambil tindakan.

"Operator telekomunikasi pemerintah dan Inggris bekerja dengan Huawei di dalam dan di luar negeri untuk memastikan Inggris dapat terus memanfaatkan teknologi baru sambil mengelola risiko keamanan cyber," kata juru bicara Kantor Kabinet kepada BBC News seperti dikutip Kamis (29/11/2018).
Seberapa berbahaya Huawei bagi Inggris?

Di Inggris, Huawei sudah bekerja sama dengan sebagian besar operator seluler, dari Vodafone hingga Three. Perangkatnya mulai dari antena radio ponsel hingga sakelar dan telah berinvestasi lebih dari US$13,2 miliar di Inggris.

Huawei menyebut dirikan sebagai perusahaan swasta yang dimiliki karyawannya dan tidak terlibat dengan pemerintah China. Namun pendiri dan chairman-nya, Ren Zhengfei, pernah jadi tenaga ahli di tentara China dan bergabung dengan Partai Komunis China pada 1978.

"Ini praktik yang biasa di China bahwa hubungan antara perusahaan China dan negara harus sangat dekat," ujar Anthony Glees, direktur Pusat Universitas Buckingham untuk Studi Keamanan dan Intelijen.

"Banyak negara lain mengatakan tidak [kepada Huawei]." Lanjut Anthony Glees, "Kami sudah sampai pada masalah ini karena kami telah membiarkan mereka melewati pintu."

Pakar keamanan cyber terkemuka lainnya setuju bahwa Huawei dapat dikooptasi yang akan membuat peralatan yang diproduksinya dilumpuhkan.

"Masalah 5G adalah apakah ada risiko material bagi orang-orang China untuk melakukan serangan denial-of-service besar terhadap Inggris pada saat terjadi ketegangan internasional," kata Ross Anderson dari Universitas Cambridge.


(roy/prm) Next Article Wah, Operator Telko Inggris Ini Ikut Blokir Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular