²©²ÊÍøÕ¾

Psst.. Teknologi Canggih Blockchain Mulai Diterapkan di UMKM

Herdaru Purnomo, ²©²ÊÍøÕ¾
24 January 2019 12:19
Bicara soal Blockchain, banyak masyarakat yang tak mengerti dan mengidentifikasikannya sebagai Bitcoin.
Foto: Ist
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bicara soal Blockchain, banyak masyarakat yang tak mengerti dan mengidentifikasikannya sebagai Bitcoin.

Padahal, Blockchain tersebut merupakan sebuah teknologi yang ada dalam konsep pengiriman Bitcoin. Oleh sebab itu, bank sentral di dunia bahkan Bank Indonesia (BI) pun terus melakukan kajian soal pengembangan teknologi Blockchain.

Teknologi Blockchain ini ternyata mampu diterapkan sampai lapisan bawah. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pun ternyata mampu kecipratan dan merasakan mudahnya berbisnis dengan menggunakan Blokchain.
Psst.. Teknologi Canggih Blockchain Mulai Diterapkan di UMKMFoto: Ist

Pandu Sastrowardoyo salah satu wanita yang sudah tak asing lagi di dunia Blockchain bercerita kepada ²©²ÊÍøÕ¾ jika teknologi canggih Blockchain ini bisa diterapkan di lapisan bawah. Pandu merupakan Sekjen Asosiasi Blockchain Indonesia. Ia juga merupakan CoFounder Blockchain Zoo.



Namun, kini ia bersama rekannya mengembangkan sebuah platform yang mampu mengombinasikan teknologi Blockchain ke sektor UMKM. Apa itu?

Berikut petikan wawancaranya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ melalui surat elektronik pekan lalu, seperti ditulis Kamis (24/1/2019).

Apakah Blockchain bisa diterapkan di UMKM?

Selama ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan modal lewat perbankan maupun pemberi pinjaman lainnya untuk melakukan peningkatan skala bisnis. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi finansial dan digital yang menyebabkan rendahnya validitas data yang diberikan UMKM kepada pemberi pinjaman. Untuk itu inovasi diperlukan.

Saat ini ada sebuah platform khusus bernama Kendi. Kendi merupakan singkatan dari Keuangan Digital di mana dibentuk agar menjadi solusi untuk masalah tersebut.

Jadi Inovasi Keuangan Digital modern untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini merupakan yang pertama kalinya. Di mana menggabungkan sistem Point-of-Sale, P2P Funding, dan teknologi Blockchain. Aplikasi ini menyediakan fasilitas pencatatan transaksi, pelaporan dan analisis keuangan, pendanaan, serta audit bisnis transparan untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Indonesia.

Seperti apa konkretnya?

Seorang pedagang nantinya bisa mempergunakan aplikasi ini semudah memakai kalkulator biasa untuk mencatat transaksi. Yah semacam sistem kasir tapi fungsionalitasnya mirip dengan seorang office manager karena kami muat dengan financial report juga.

Dari investor, mereka dapat melihat kesehatan finansial peminjam langsung berdasarkan data perdagangan. Tidak usah lagi mencoba menebak lewat data2 dari pihak ketiga.

Konkritnya, pengusaha dapat memperlaris usaha mereka lewat laporan dan pijaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan investor dapat meng-akses peminjam yang lebih bisa dipercaya, dengan cepat dan lancar.

Apakah sudah berjalan?

Pelaksanaan implementasi platform Kendi ini akan bermula di Solo, diharapkan untuk bekerjasama dengan Pemerintahan Kota Solo, Dinas Koperasi, Dinas Kominfo, serta Universitas Sebelas Maret (UNS).

Sebagai tahap awal rangkaian pelaksanaan, Kendi telah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan banyak pihak di antaranya kalangan UMKM, kalangan pemberi pinjaman (Lender) baik individu maupun institusional, pihak akademis dari UNS, serta perwakilan Pemerintahan Solo yaitu Dinas Koperasi dan Dinas Kominfo.

FGD ini dimaksudkan untuk menyamakan visi antara perwakilan calon pengguna aplikasi, otoritas, pakar, serta tim Kendi; (b) mencoba prototipe aplikasi Kendi tersebut secara langsung dalam kondisi mendekati kenyataan; (c ) mendapatkan masukan dari pengguna aplikasi, otoritas, serta pakar, demi melakukan penyempurnaan akhir dari fitur-fitur aplikasi Kendi tersebut.

Jadi kita melihat dahulu aspirasi UMKM Solo agar mendapatkan solusi yang mumpuni untuk pencapaian dana.

Outputnya?

Tidak banyak solusi yang memiliki fokus UMKM, khususnya untuk yang skala Mikro. Untuk itu harus ada solusi yang dapat membantu UMKM dari semua industri untuk mencatat bisnisnya dengan lebih baik serta mendapatkan pendanaan untuk tumbuh pesat. Harapannya, solusi ini akan menjadi solusi nasional untuk Indonesia yang memiliki permasalahan fragmentasi data akibat kenyataan geografisnya: 17,000 pulau dan 34 provinsi.

Apakah para UMKM ini mampu menggunakan sebuah teknologi?

Kunci utamanya ada di mudahnya penggunaan, atau ease-of-use. Aplikasi Kendi mempermudah UMKM melakukan input data dengan prinsip one-handed atau satu tangan, lebih mudah dari mempergunakan kalkulator sayur sekalipun. Data yang masuk tersebut nantinya akan dijaga oleh Blockchain yang node-nya dipasang di beberapa pihak, sehingga tidak bisa diutak-atik oleh siapapun. Pemberi pinjaman atau lender dapat melihat data secara jelas, sehingga kepercayaan antara UMKM dan lender dapat terbangun.

Jadi nantinya UMKM bisa mendapatkan dana dengan mudah?

Ini adalah masa-masa yang sangat menarik untuk Indonesia, karena pada saat yang sama teknologi Blockchain sedang booming, begitu pula dengan peer-to-peer lending. Uniknya Kendi adalah kemampuan kami untuk menggabungkan keduanya, dengan bantuan sistem POS yang menjaga kebersihan data semenjak awal, dan fokus terhadap UMKM secara holistik.

(dru) Next Article Teknologi Super Canggih Bitcoin yang Mengubah Sejarah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular