²©²ÊÍøÕ¾

Demo di Kemenhub, Driver Ojol Klaim Tarif Bakal Berubah

Arif Budiansyah, ²©²ÊÍøÕ¾
15 January 2020 16:36
Ribuan driver ojek online (ojol) di Indonesia pada hari Rabu, (15/1/2020), pukul 13.00 WIB, menggelar demo bertajuk 'aksi ojek online nusantara'.
Foto: Driver ojek online melakukan aksi di patung kuda, Jakarta, Rabu (15/1). Aksi ini dilakukan oleh driver ojek dari seluruh Indonesia. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto))
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ribuan driver ojek online (ojol) di Indonesia pada hari Rabu, (15/1/2020), pukul 13.00 WIB, menggelar demo bertajuk 'aksi ojek online nusantara'.

Demo ojol ini mempunyai tiga tuntutan yang diajukan kepada pemerintah yaitu, menghapus zona tarif dan digantikan tarif per-provinsi; melanjutkan tuntutan 2018, yaitu adanya payung hukum perlindungan terhadap ojek online; dan penutupan pendaftaran mitra driver di daerah padat dan Maxim yang melanggar batas tarif.

Aksi tersebut dimulai dengan long march dari Monas ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dilanjutkan ke Istana Negara. Pada pukul 14.30 WIB, ada perwakilan 10 orang dari ojol untuk menyampaikan aspirasi-nya yang diundang masuk ke gedung Kemenhub.

Dari hasil diskusi perwakilan tersebut, Fadel Bahrer, selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Aksi Roda Dua Kalimantan Timur menjelaskan bahwa tiga tuntutan tersebut mendapat respon positif dari Kemenhub.


Pada tuntutan pertama, Dirjen Perhubungan Darat menyetujui untuk menghapus tarif berdasarkan zona dan dikembalikan ke daerah.

"Ini artinya Gubernur dan Walikota akan menentukan tarif ojek online itu sendiri sesuai keadaan masyarakatnya masing-masing," ujar Fadel.

Pada tuntutan kedua, payung hukum perlindungan ojek online akan dibahas lebih lanjut di DPR RI pada tanggal 9 Februari untuk rapat dengar pendapat.

"Alhamdulillah pada tuntutan ketiga, kata Dirjen Perhubungan Darat, pihaknya telah melayangkan surat kepada pihak Maxim untuk menyetarakan tarif," jelas Fadel

Sebelum menerima undangan masuk ke gedung Kemenhub, Ketua Garda Ojol, Igun Wicaksana menjelaskan bahwa pihak Kemenhub yang katanya ingin mengevaluasi tarif ojol dengan durasi pertiga bulan, dari Maret 2019, belum sama sekali dilakukan.

"Nah evaluasi ini kita minta bukan ingin menurunkan atau menaikkan tarif tapi banyak tuntutan dari temen-temen ojol di daerah ingin tarif itu diberikan kepada perprovinsi jadi diaturnya per provinsi bukan per zona sesuai tingkat kemampuan pendapatan/masyarakat menggunakan ojek online di provinsi masing-masing," jelas Igun, di Monas, pukul 13.20, (15/1/2020).

Diperkirakan peserta yang hadir dalam aksi ini berjumlah 500-1000. Peserta dari satuan ojol yang hadir ini bukan hanya dari Jabodetabek namun juga datang perwakilan dari Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bandung, Subang, Lampung dan daerah lainnya.

"Temen-temen ojol dari daerah yang hadir ini ingin meminta tarif yang selama ini diatur dalam perzona 1 2 3, kita dorong untuk dihapus dan diganti perzona perprovinsi," kata Igun.


(roy/dru) Next Article Ribuan Driver Ojol Demo di Monas Hari Ini, Begini Tuntutannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular