
Alasan Huawei, Oppo & Xiaomi Cs Jadi Korban Terparah Corona
Arif Budiansyah, ²©²ÊÍøÕ¾
05 March 2020 18:25

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Lembaga riset TrendForce melaporkan pada 10 Februari 2020, bahwa  produsen ponsel asal China yakni Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi mengalami dampak penurunan produksi smartphone yang cukup signifikan karena wabah virus corona.
Selain itu, TrendForce menemukan bahwa beberapa faktor telah memengaruhi secara negatif produksi smartphone dikarenakan;Â Pertama, sifat padat karya dari industri smartphone; kedua, keterlambatan China dalam melanjutkan produksi; dan terakhir, berkurangnya minat publik untuk membeli perangkat baru.
Diantara 6 vendor smartphone teratas, produsen ponsel asal China menduduki posisi teratas karena dampak virus corona. Huawei menjadi produsen ponsel yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15% menjadi 42,5 juta unit.
Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15% ke 1,5 juta unit, Oppo yang turun 14% menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10% ke angka 2,47 juta unit.
Ditutupnya sejumlah pabrik manufaktur secara sementara, sehingga karyawan tidak lagi bekerja menyebabkan pengiriman komponen utama pada smartphone ditunda.
Maka dari itu, perkembangan di masa depan ditentukan dari kembalinya para pekerja untuk bekerja agar rantai pasokan tidak putus khususnya produsen ponsel kekurangan komponen aktif /pasif dan modul kamera.
Adapula Apple yang memiliki pabriknya di China tepatnya di kota Zhengzhou, diprediksi iPhone keluaran terbaru (contohnya iPhone 9) akan mengalami penurunan produksi sebesar 10% menjadi 41 juta unit.
Sedangkan, Samsung menjadi produsen smartphone yang hanya mendapatkan penurunan 3 persen saja yang diperkirakan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Hal ini terjadi karena basis produksi utama perusahaan asal Korea Selatan ini sudah berada di Vietnam.
Secara keseluruhan, dampak wabah virus corona menyebabkan prospek produksi smartphone dikuartal pertama 2020 melemah, sedangkan angka di kuartal kedua 2020 akan tergantung pada status pengendalian wabah serta tingkat pemulihan rantai pasokan.
"Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, TrendForce percaya bahwa sebagian besar permintaan hanya ditunda bukan dihilangkan," ujarnya.
(roy/roy) Next Article 'Dikeroyok' Ponsel China, Ini Strategi Terbaru Samsung
Selain itu, TrendForce menemukan bahwa beberapa faktor telah memengaruhi secara negatif produksi smartphone dikarenakan;Â Pertama, sifat padat karya dari industri smartphone; kedua, keterlambatan China dalam melanjutkan produksi; dan terakhir, berkurangnya minat publik untuk membeli perangkat baru.
Diantara 6 vendor smartphone teratas, produsen ponsel asal China menduduki posisi teratas karena dampak virus corona. Huawei menjadi produsen ponsel yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15% menjadi 42,5 juta unit.
Ditutupnya sejumlah pabrik manufaktur secara sementara, sehingga karyawan tidak lagi bekerja menyebabkan pengiriman komponen utama pada smartphone ditunda.
Maka dari itu, perkembangan di masa depan ditentukan dari kembalinya para pekerja untuk bekerja agar rantai pasokan tidak putus khususnya produsen ponsel kekurangan komponen aktif /pasif dan modul kamera.
Adapula Apple yang memiliki pabriknya di China tepatnya di kota Zhengzhou, diprediksi iPhone keluaran terbaru (contohnya iPhone 9) akan mengalami penurunan produksi sebesar 10% menjadi 41 juta unit.
Sedangkan, Samsung menjadi produsen smartphone yang hanya mendapatkan penurunan 3 persen saja yang diperkirakan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Hal ini terjadi karena basis produksi utama perusahaan asal Korea Selatan ini sudah berada di Vietnam.
Secara keseluruhan, dampak wabah virus corona menyebabkan prospek produksi smartphone dikuartal pertama 2020 melemah, sedangkan angka di kuartal kedua 2020 akan tergantung pada status pengendalian wabah serta tingkat pemulihan rantai pasokan.
"Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, TrendForce percaya bahwa sebagian besar permintaan hanya ditunda bukan dihilangkan," ujarnya.
(roy/roy) Next Article 'Dikeroyok' Ponsel China, Ini Strategi Terbaru Samsung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular