
Apa Rasanya Jadi Relawan Vaksin Covid-19? Simak Nih!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ribuan orang di seluruh dunia bergabung sebagai relawan dalam uji klinis fase tiga vaksin Covid-19. Apakah vaksin mereka merasakan sakit setelah disuntik vaksin eksperimental ini?
Pengalaman jadi relawan diceritakan oleh Luke Hutchison, ahli biologi dari Utah, AS. Pria ini ikut uji klinis fase tiga dari vaksin Moderna. Ia merasa mengalami demam dan menggigil setelah disuntik vaksin. Relawan vaksin Pfizer juga mengalami demam dan menggigit hingga dua giginya patah setelah disuntik dosis kedua, seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (2/10/2020).
Lima relawan lain yang namanya tak ingin disebutkan mengatakan demam tinggi, nyeri tubuh, sakit kelapa parah dan kelelahan hanya beberapa gejala yang mereka rasakan setelah disuntik vaksin. Tiga relawan ini disuntik vaksin Moderna dan sisanya vaksin Pfizer.
Mereka mengatakan meski tidak nyaman, ini merupakan harga yang sepadan untuk melindungi diri dari virus corona dan rasa sakit ini terkadang hilang setelah satu hari, bahkan lebihi cepat.
Uji klinis fase tiga merupakan langkah terakhir dan penting sebelum sebuah vaksin mendapat restu untuk didistribusikan. Saat ini ada empat kandidat vaksin masuk uji klinis fase tiga yang dicoba di Amerika Serikat. Yakni, Moderna, Pfizer, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Patut diingat relawan tidak semuanya disuntik vaksin eksperimental. Sebagian dari mereka disuntikkan vaksin palsu atau plasebo. Ini untuk membanding keefektifan dan kemanjuran antara vaksin eksperimental dengan yang palsu.
Relawan tidak akan diberitahu apakah mereka disuntik vaksin eskperimental atau plasebo. Petugas kesehatan yang menyuntikkan juga tidak diberitahu tentang ini.
Moderna dan Pfizer telah mengakui bahwa vaksin eksperimentalnya memiliki efek samping seperti nyeri otot, menggigil dan sakit kepala.
Spesialis penyakit menular Florian Krammer dari Mount Sinai New York mengatakan di Twitter bahwa efek samping yang dilaporkan dalam uji coba fase satu Moderna "tidak menyenangkan tetapi tidak berbahaya." Namun mash harus dilihat apakah anak-anak dan wanita hamil akan mengalami gejala serupa.
Nyeri jangka pendek
Jika disetujui, vaksin Covid-19 tidak akan menjadi yang pertama menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek pada beberapa penerima. "Adalah fakta sederhana bahwa beberapa vaksin lebih tidak menyenangkan untuk dikonsumsi daripada yang lain," tulis Helen Branswell dari Stat News.
Luke Hutchison mengatakan dirinya jadi relawan karena percaya vaksin Moderna bisa melawan corona. Pendekatan mRNA yang dilakukan perusahaan cukup unik dalam mencegah infeksi.
Namun ia punya kekhawatiran lain soal vaksin. Perusahaan vaksin tak melakukan edukasi yang masif tentang potensi efek samping. Ia khawatir jika vaksin disetujui, masalah efek samping ini malah membuat banyak orang tak mau divaksinasi.
Dalam sebuah jajak pendapat menunjukkan 35% orang AS tak mau disuntik vaksin corona karena informasi yang salah atau ketidakpercayaan akan vaksin.
Kolina Koltai, seorang peneliti vaksin di University of Washington di Center for an Informed Public, mengatakan mengkampanyekan "kecepatan" pembuatan vaksin dapat menjadi kontraproduktif, bahkan jika uji coba tersebut kuat.
"Saya mendengar dari orang-orang yang mengatakan mereka ingin orang lain untuk mengujinya (vaksin) terlebih dahulu," katanya. Ada banyak ketidakpastian.
Tantangan lain dengan vaksin ini adalah orang muda, yang cenderung tidak sakit seperti orang yang berusia di atas 40 tahun. Mereka mungkin tidak berpikir mereka berisiko tinggi tertular virus. Jika mereka mendengar tentang efek samping dari mulut ke mulut, mereka mungkin tidak menganggap vaksin itu sepadan.
(roy/miq) Next Article Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Kondisi Terkini Ridwan Kamil
