²©²ÊÍøÕ¾

Semoga Nggak PHP, Ini 3 Vaksin Covid-19 yang Beri Angin Segar

Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
19 November 2020 18:57
Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dalam sepekan ini harapan akan pandemi Covid-19 segera berakhir semakin menguat. Hal ini datang dari tiga vaksin, yakni vaksin Moderna, vaksin Pfizer bekerja sama dengan BioNTech, serta vaksin AstraZeneca.

Berikut penjelasan mengenai tiga vaksin yang dianggap terdepan dalam menghentikan Covid-19 di seluruh dunia:

1. Vaksin Pfizer dan BioNTech

Kemarin (18/11/2020), Pfizer dan BioNTech mengumumkan sudah selesai melakukan uji klinis tahap akhir vaksin BNT162b2. Hasilnya, vaksin ini 95% efektif melawan Covid-19 tanpa efek samping yang berbahaya.

Informasi saja, uji klinis Covid-19 BTN162b2 melibatkan 43.000 relawan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Data final uji analisi mengevaluasi 170 infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi.

"Data-data tersebut menunjukkan vaksin kami berkemampuan untuk memberikan proteksi yang tinggi melawan Covid-19 29 hari setelah dosis pertama. Sebagai tambahan vaksin juga bisa diterima dengan baik di semua umur dengan efek samping ringan sampai moderat," ujar CEO BioNTech Ugur Sahin, seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (19/11/2020).

Kedua perusahaan farmasi ini berencana untuk mengajukan permohonan penggunaan darurat pada Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan.

Kedua perusahaan percaya diri bisa mendistribusikan vaksin meski dibutuhkan tempat pendingin dengan suhu minus 70 derajat Celcius. Kedua perusahaan ini berencana memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin tahun ini dan hingga 1,3 miliar dosis tahun depan.

HALAMAN SELANJUTNYA >> MODERNA

Pada awal pekan ini, Moderna mengumumkan data interim uji klinis vaksin Covid-19 mRNA-1273 yang menunjukkan vaksin ini 94% efektif mencegah infeksi virus corona baru.

CEO Moderna Stephene Bancel mengatakan tingkat efikasi dari vaksin Moderna mencapai 95%.

"Ini merupakan momentum perbaikan dalam perkembangan kandidat vaksin Covid-19 milik kami. Analisis positif dari studi fase III memberikan validasi klinis awal bahwa vaksin bisa mencegah Covid-19. Saya percaya ini merupakan game changer," ujarnya.

Akhir tahun ini, Moderna menyatakan siap mengirim sekitar 20 juta dosis vaksin ke AS. Kemudian tahun depan bakal mengedarkan secara global sebanyak 500 juta hingga 1 miliar dosis vaksin.

Moderna mengatakan vaksin ini harus disimpan dalam ruang pendingin bersuhu 36-46 derajat Fahrenheit selama 30 hari. Bila disimpan di pendingin bersuhu minus 4 derajat Fahrenheit bisa bertahan selama 6 bulan.

HALAMAN SELANJUTNYA >> ASTRA ZENECA

Vaksin Covid-19 ChAdOx1 nCoV-19 juga baru saja merilis uji klinis di jurnal kesehatan The Lancet. Hasilnya, vaksin ini menciptakan respons kekebalan pada orang dewasa dan lansia.

Hasil awal ini menunjukkan bahwa vaksin ini memicu apa yang dikenal sebagai "respons cell-T" dalam 14 hari sejak dosis pertama, dan respons antibodi dalam 28 hari setelah dosis penguat. Para ilmuwan memperkirakan respons cell-T berperan dalam kekebalan jangka panjang terhadap virus.

Dr. Maheshi Ramasamy, salah satu penulis studi di Universitas Oxford, mengatakan respon antibodi dan cel-T di antara orang dewasa dan lansia "kuat". Lansia merupakan kelompok paling rentan terinfeksi Covid-19 karena kekebalan tubuhnya menurun.

"Kami berharap ini berarti vaksin kami akan membantu melindungi beberapa orang yang paling rentan di masyarakat, tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan sebelum kami dapat memastikannya," ujarnya seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular