²©²ÊÍøÕ¾

RI Godok Strategi Nasional Ekonomi Digital, Buat Apa?

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
15 December 2020 14:33
Negara-negara  dengan 
Internet  Tercepat 2018
Foto: infografis/Negara-negara dengan Internet Tercepat 2018/Aristya Rahadian krisabella

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan strategi nasional untuk ekonomi digital. Diharapkan dengan strategi ini, bisa membuat ekonomi digital mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara luas.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahudin menjelaskan, saat ini di setiap kementerian dan lembaga telah memiliki sejumlah program untuk mendorong ekonomi digital.

"Sehingga ini perlu dijadikan satu dalam strategi nasional ekonomi digital," kata Rudy dalam sebuah Webinar, Selasa (15/12/2020).

Strategi nasional ekonomi digital ini, bahkan diakui Rudy akan diimplementasikan dalam rencana aksi atau action plan dalam jangka waktu menengah dan pendek sebagai jalan pintas percepatan akselerasi transformasi digital.

Strategi nasional ekonomi digital, kata Rudy untuk mengoptimalisasikan transformasi digital dan menjawab berbagai tantangan ekonomi yang saat ini banyak beralih melalui sistem pembayaran online atau digital di Indonesia.

"Di Kemenko Perekonomian sedang disusun strategi nasional ekonomi digital, yang mana outline-nya sudah dilakukan diskusi dan mulai tahun depan bersama-sama dibicarakan dengan stakeholder," kata Rudy melanjutkan.

Pembentukan strategi nasional ekonomi digital, kata Rudy juga dapat menyelesaikan kebijakan sistem pembayaran yang saat ini masih tumpang tindih.Sementara literasi ekonomi digital telah menyebar begitu luas dan cepat.

Strategi nasional, menurut Rudy dapat dijadikan kerangka utama dan panduan dalam pengembangan kebijakan ekonomi digital di tanah air untuk seluruh stakeholder.

Selain itu, ruang lingkup ekonomi digital yang luas dan tidak terbatas, membuat ekosistem digital menjadi kompleks dan saling terkait satu sama lain. Sehingga membutuhkan perlakuan khusus dan tidak dapat disamakan dengan konvensional.

Menurut Rudy, dengan kebijakan akomodatif yang bersifat enabling dan agile, sangat dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya level of playing field dan pemberdayaan UMKM serta pengembangan sumber daya manusia dengan keahlian yang tinggi di dalam ekosistem ekonomi digital.

"Nantinya outcome yang diharapkan adalah gimana pilar-pilar (di dalam strategi nasional ekonomi digital) dapat memberikan nilai tambah dan mengembangkan kapasitas dari pelaku bisnis dan masyarakat serta pemerintah untuk tujuan akhir mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkualitas," tuturnya.

"Ini adalah kesempatan kita benahi kelemahan-kelemahan fundamental, kesempatan untuk eksekusi strategi besar kita. Salah satunya, gimana kita memanfaatkan percepatan pengembangan ekonomi digital jadi suatu keharusan pada saat pasca pandemi," kata Rudy melanjutkan.


(roy/roy) Next Article Warga RI Candu Internet, Negara Bakal Cuan Rp 3.216 T di 2027

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular