
Nokia PHK Massal, Mau Pangkas 10.000 Karyawan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Produsen peralatan telekomunikasi asal Finlandia, Nokia mengungkapkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 10.000 karyawan selama dua tahun ke depan.
Pemangkasan jumlah karyawan ini merupakan bagi dari rencana pemotongan biaya sebesar US$715 juta atau setara Rp 10,01 triliun (asumsi Rp 14.000/US$).
"Restrukturisasi yang dilakukan diharapkan menghasilkan 80.000 hingga 85.000 organisasi karyawan selama periode 18-24 bulan. Saat ini Nokia memiliki sekitar 90.000 karyawan," ujar perusahaan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Selasa (16/3/2021).
Usut punya usut program PHK massal sudah dijalankan Nokia sejak 2019 silam. Pada 2019 perusahaan melakukan PHK pada 5.000 karyawan dan pada tahun 2020 mencapai 6.000 karyawan lebih.
Secara total Nokia telah melakukan PHK pada 11.044 karyawan dalam dua tahun terakhir. Pada 2020 total karyawan Nokia mencapai 92.039 karyawan, menurut GizChina.
China menjadi negara dengan jumlah PHK terbanyak. Pada tahun 2020 jumlah pekerja Nokia di Tiongkok berkurang 12% atau sebanyak 2.500 karyawan menjadi 13.749 karyawan. Jumlah karyawan Nokia di Amerika turun 2.800 karyawan sejak 2018 atau turun sebanyak 9%.
Kabar baik bagi para investor dari Nokia adalah tahun 2020 adalah margin laba operasional naik 4% walaupun penjualan turun 6% menjadi US$26,1 miliar. Dua tahun sebelumnya Nokia mencatatkan rugi operasional mencapai US$70 juta tetapi pada 2020 laba bersih perusahaan sudah menyentuh US$1,1 miliar.
(roy/dru) Next Article HP 5G Nokia X20 Mulai Dijual, Semurah Apa Harganya?