
AS 'Buang' AstraZeneca, Ganti Pakai Vaksin Corona Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Cobaan beruntun masih terjadi ke produsen obat asal Inggris, AstraZeneca Plc. Kali ini datang dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS).
Produsen obat itu kini 'dilarang' menggunakan fasilitas pabrik Emergent BioSolutions di Baltimore, untuk pengembangan vaksin corona (Covid-19). Gantinya produsen lain yakni Johnson dan Johnson (J&J) akan menggunakan pabrik tersebut.
Dilansir dari Reuters, hal ini dibocorkan oleh seorang pejabat senior kesehatan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya pada Sabtu (3/4/2021). Ia mengatakan Departemen Kesehatan & Pelayanan Kemanusiaan AS memfasilitasi langkah tersebut.
Padahal AstraZeneca, mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menemukan area alternatif untuk memproduksi vaksin di AS. Saat ini vaksin itu memang belum disetujui di otoritas AS.
Sementara, J&J mengatakan pihaknya "memikul tanggung jawab penuh" dari fasilitas Emergent BioSolutions tersebut. Perusahaan menegaskan kembali bahwa pihaknya akan memberikan 100 juta dosis kepada pemerintah pada akhir Mei 2021.
Perkembangan yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times, semakin menghambat upaya AstraZeneca di AS. Pemerintah telah mengkritik produsen obat tersebut karena menggunakan data kadaluarsa dalam hasil uji coba vaksinnya, yang kemudian direvisi.
Mengutip dua pejabat senior kesehatan federal, langkah pemerintah untuk membuat pabrik hanya akan membuat vaksin dosis tunggal J&J. Ini dimaksudkan untuk menghindari campur aduk di masa depan antara kedua jenis vaksin.
Di sisi lain, ilmuwan terkemuka AS, Anthony Fauci ,mengatakan bahwa negara tersebut mungkin tidak memerlukan lagi vaksin AstraZeneca, meskipun nanti bisa saja mendapat persetujuan. AS berencana mengirimkan vaksin ke Meksiko dan Kanada, sekitar 4 juta dosis.
Sebelumnya Astrazeneca sudah masuk ke RI. Setidaknya RI menerima 11 juta vaksin.
(sef/sef) Next Article Salah Dosis ke Relawan, Ampuh Vaksin AstraZeneca Diragukan
