
Dikorting! RI Cuma Dapat 20 Juta Vaksin AstraZeneca Tahun Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia direncanakan akan mendapatkan 20 juta vaksin anti-virus corona (°ä´Ç°ù´Ç²Ô²¹±¹¾±°ù³Ü²õÌý¶Ù¾±²õ±ð²¹²õ±ð-2019/Covid-19) bikinan AstraZeneca-Universitas Oxford melalui mekanisme bilateral. Namun jumlah itu berkurang dari yang dijanjikan sebelumnya yakni 50 juta dosis.
"Minggu lalu mendapatkan AstraZeneca, Indonesia mengubah 50 juta tahun ini diundurkan hanya 20 juta dan 30 juta tahun depan pada kuartal II," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (8/4/2021).
Kekurangan ini menambah masalah dari AstraZeneca yang dikirimkan melalui mekanisme Gavi. Vaksin gratis itu batal dikirimkan dari India karena melakukan embargo ekspor vaksin.
Dari jumlah 50 juta yang dijanjikan dan seharusnya menerima sekitar 11 juta hingga April, Indonesia hanya mendapatkan 1 juta dosis vaksin AstraZeneca. Pengiriman tersebut ditunda hingga bulan depan.
"Harusnya kita terima 11 juta Maret-April, ditunda semua jadi bulan Mei kita hanya dapat 1 juta. Mereka juga belum dapat konformasi," tambah Budi.
Dengan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca, Budi mengakui laju penyuntikan vaksin pun harus diturunkan. Sebelumnya pada Maret-April direncanakan untuk menyuntik 500 ribu suntikan per hari.
"Kecepatannya 500 ribu sudah tercapai minggu ketiga Maret. Kenapa agak menurun minggu terakhir? Sengaja karena April ada embargo di india terkait AstraZeneca sekitar 10 juta dari 30 juta vaksin di Maret-April hanya 20 juta," jelasnya.
Dia mengatakan kecepatan vaksinasi harus diatur agar tidak ada kekosongan. Hal ini juga dilakukan saat Januari-Februari dengan ketersediaan vaksin hanya 3 juta dosis.
Dalam rapat tersebut, Budi juga mengatakan dari 60 negara dunia Indonesia berada di peringkat 8 untuk vaksinasi. Peringkat tersebut hanya kalah dari negara besar termasuk produsen vaksin yakni Amerika Serikat (AS), China, India, Inggris dan Rusia.
"Kalau take out lima negara, kita ada di mana? Kita ada di posisi nomor 4 dunia. Indonesia beruntung sudah melakukan lobi cukup awal dan melakukan dengan beberapa negara berbeda,"Â kata Budi.
(aji/aji) Next Article Salah Dosis ke Relawan, Ampuh Vaksin AstraZeneca Diragukan
