²©²ÊÍøÕ¾

Duh! Seribuan Perusahaan Terinfeksi Virus Jahat Hacker Ini

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
06 July 2021 18:53
Ilustrasi peretasan jaringan internet
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sekitar ribuan bisnis diduga terkena wabah serangan ransomware yang berpusat di perusahaan teknologi informasi AS Kaseya.

Kaseya merupakan perusahaan penyedia alat software untuk toko outsourcing TI, yakni perusahaan yang menangani pekerjaan back office untuk perusahaan yang terlalu kecil atau sumber dayanya sederhana memiliki departemen teknologi sendiri.

Diungkapkan oleh sang CEO, Fred Voccola ada sekitar 800-1500 bisnis yang terdampak serangan pada Jumat lalu. Dia menyatakan sulit memperkirakannya karena yang terkena utamanya adalah pelanggan Kaseya.

Tools yang berhasil tumbang memungkinkan peretas ratusan bisnis di lima benua sekaligus. Gangguan terasa seperti di kantor dokter gigi dan akuntan.

Selain itu gangguan paling terasa di Swedia yaitu ratusan supermarket harus tutup sebab mesin kasir yang tidak beroperasi. Serta juga sekolah dan taman kanak-kanak harus offline di Selandia, dikutip Reuters, Selasa (6/7/2021).

Disebutkan jika peretas meminta tebusan senilai US$70 juta atau Rp 1,015 triliun agar seluruh data yang terdampak bisa pulih. Perwakilan peretas juga menunjukkan kesiapan untuk negosiasi.

"Kami selalu siap bernegosiasi," kata seorang perwakilan hacker kepada Reuters.

Namun Voccola menolak mengatakan setuju atau tidak menerima tawaran peretas. Dia tidak bersedia mengomentari apapun mengenai negosiasi.

"Saya tidak bisa berkomentar ya, tidak atau mungkin. Tidak ada komentar mengenai apapun yang berkaitan negosiasi dengan teroris dengan cara apapun," kata dia.

Voccola juga mengatakan telah berbicara dengan pejabat di Gedung Putih, FBI, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengenai masalah itu. Namun menolak mengatakan yang dikatakan lembaga tersebut mengenai membayar atau bernegosiasi.

Sementara itu pihak Gedung Putih mengatakan memeriksa apakah ada resiko nasional dari wabah ransomware. Sejauh ini disebutkan tidak ada organisasi penting nasional yang menjadi korban.

"Kami tidak melihat infrastruktur kritis besar-besaran. Itu bukan utusan kami. Kami tidak menjalankan jaringan AT&T atau sistem 911 Verizon. Tidak ada seperti itu," kata pihak Gedung Putih.


(roy/roy) Next Article 5 Serangan Virus Ransomware yang Bikin Geger Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular