
Ramalan 'Mengerikan' Intai Investor Kripto di 2022, Ada Apa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tahun depan, ancaman siber juga akan terus terjadi di sektor keuangan. Ini khususnya terjadi pada cryptocurrency dan datang dari kelompok disponsori negara.
Laporan tersebut berasal dari Kaspersky. Perusahaan dalam laporan yang sama menyebutkan serangan juga akan naik pada mata uang kripto yang ditargetkan.
Sebab banyak pihak yang tertarik dengan industri ini, mulai dari organisasi penjahat siber dan aktor ancaman disponsori negara.
"Karena cryptocurrency adalah aset digital dan semua transaksi dilakukan secara online, ia menawarkan anonimitas kepada pengguna. Ini adalah fitur menarik untuk para kelompok kejahatan siber. Namun, bukan hanya organisasi penjahat dunia maya tetapi aktor ancaman yang disponsori negara turut menargetkan industri ini," kata Kaspersky dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/12/2021).
Kaspersky memprediksi aktivitas penyerangan cryptocurrency bakal terus berlanjut. "Kaspersky telah menyaksikan kelompok APT bangkit untuk menyerang bisnis cryptocurrency secara agresif, dan kami mengantisipasi bahwa aktivitas ini masih akan terus berlanjut".
Selain itu akan ada ancaman berbasis hardware kripto. Ini karena keamanan yang tak memadai dan wallet perangkat keras palsu. Serangan cryptocurrency juga lebih bertarget, degan pelaku dapat menemukan cara baru untuk mencuri aset keuangan investor.
Kaspersky menambahkan, pada peluang investasi pelaku akan memanfaatkan beberapa hal. Seperti pembuatan dan penjualan perangkat ilegal dengan back door (pintu belakang).
Selain itu pelaku akan mencuri aset keuangan korban, dan diikuti dengan kampanye rekayasa sosial serta teknik lainnya.
Perusahaan juga mengungkap ancaman lain dalam sektor keuangan. Yakni akselerasi serta peningkatan infostealer, dimana kesederhanaan, keterjangkauan dan efektivitas serangan punya peran penting dalam mengadopsi infostealer.
Trojan mobile banking di Android juga lebih banyak. Khususnya adalah RAT yang dapat menghindari sistem keamanan yang digunakan bank, seperti OTP dan MFA.
Dmitry Bestuzhev, head of Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky Amerika Latin menyebut banyak organisasi yang memiliki tantangan di tahun ini. Misalnya menangani akses jarak jauh yang terhubung di internet sebagai cara menahan serangan ransomware.
Ada juga peningkatan mobile banking serta implan malware. "Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun prinsip utama dalam lanskap ancaman finansial yang berkembang dan berbagi keahlian para ahli untuk membantu bisnis menjadi lebih siap, sehingga mereka memahami cara melindungi dari ancaman yang telah disebutkan sebelumnya," kata dia.
(npb/roy) Next Article Dear Para Investor Kripto, Waspada Ancaman Ngeri Ini di 2022
