
Biar Paham! Ini Perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah sudah menyelenggarakan program vaksinasi sejak tahun lalu. Ada dua jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di tanah air, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin Pfizer.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan vaksin berfungsi untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/2/2022).
Lantas di mana perbedaan vaksin Sinovac dan Pfizer yang digunakan untuk melawan Covid-19?
Perbedaan mendasar dari kedua jenis vaksin ini adalah platform yang digunakan. Sinovac menggunakan platform incativated virus. Menurut Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, vaksin Sinovac hanya mengandung virus yang sudah dimatikan. Kemudian Aluminium hidroksida (booster), larutan fosfat (stabilizer) dan larutan garam natrium klorida (isotonis).
"(Vaksin ini) tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan, Ini diketahui cara paling umum dalam membuat vaksin," ujarnya dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Vaksin ini bisa disimpan di sebuah ruang pendingin khusus dengan suhu antara 2-8 derajat Celcius. Soal kemanjuran dan efektivitas hingga kini Sinovac belum mengumumkannya.
Dalam permohonan penggunaan izin ke otoritas kesehatan Brasil, Avisa, vaksin ini memiliki kemanjuran antara 50% hingga 90%. Angka ini masih di atas standar World Health Organization (WHO) yang mensyaratkan kemanjuran vaksin minimal 50%.
Adapun vaksin Pfizer menggunakan messenger RNA, atau mRNA. mRNA adalah kode genetik yang memberi tahu sel cara membuat protein dan ditemukan di lapisan luar virus corona baru, menurut para peneliti di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute.
MRNA menginstruksikan mekanisme seluler tubuh sendiri untuk membuat protein yang meniru protein virus, sehingga menghasilkan respons imun. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, vaksin Pfizer memiliki kemanjuran sebesar 94%.
Vaksin Pfizer/BioNTech butuh perlakuan lebih khusus. Vaksin ini harus disimpan dalam lemari pendingin bersuhu minus 70 derajat Celcius dan hanya mampu bertahan selama lima hari.
(roy/roy) Next Article BPOM Perpanjang Masa Kadaluarsa Vaksin Covid, Alasannya?
