²©²ÊÍøÕ¾

Elon Musk: Apakah TikTok Menghancurkan Peradaban?

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
20 June 2022 18:15
Elon Musk's Twitter profile is seen on a smartphone placed on printed Twitter logos in this picture illustration taken April 28, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa waktu lalu Elon Musk mengatakan kepada staf Twitter bahwa ia ingin situs microblogging itu menjadi lebih seperti TikTok dan WeChat. Hal tersebut ia katakan saat pertemuan dengan staf Twitter untuk pertama kalinya pada Kamis pekan lalu.

Namun tak lama setelahnya Musk malah mempertanyakan apakah TikTok merupakan penghancur peradaban. "Apakah TikTok menghancurkan peradaban? Beberapa orang berpikir begitu," cuit Musk dalam akun Twitternya. "Atau mungkin media sosial secara umum," tulisnya dalam tweet berikutnya.

Jika Twitter ingin memenuhi tujuan satu miliar pengguna, Twitter perlu menjadi lebih seperti WeChat dan TikTok, katanya kepada staf.

"Tidak ada WeChat yang setara di luar China. Anda pada dasarnya tinggal di WeChat di China. Jika kami dapat membuatnya kembali dengan Twitter, kami akan sukses besar," sarannya selama pertemuan virtual, dikutip dari Economic Times, Senin (20/6/2022)

Menurut The Verge, Musk menanggapi pertanyaan seorang karyawan yang mengatakan bahwa orang harus diizinkan untuk mengatakan hal-hal yang cukup keterlaluan dalam hukum.

Meski masih dalam proses membeli Twitter, dalam pertemuan virtual tersebut ia banyak berbicara tentang masa depan Twitter.

FILE PHOTO: Tesla Motors CEO Elon Musk talks at the Automotive World News Congress at the Renaissance Center in Detroit, Michigan, U.S., January 13, 2015. REUTERS/Rebecca Cook/File PhotoFoto: CEO Tesla Elon Musk (REUTERS/Rebecca Cook)

Pria 50 tahun itu mengungkapkan pandangannya bahwa perusahaan perlu memangkas jumlah pegawainya. Artinya Musk berencana melakukan PHK karyawan dengan dalih dibutuhkan beberapa rasionalisasi jumlah karyawan dan biaya.

"Saat ini, biaya melebihi pendapatan," demikian menurut laporan Reuters. "Siapa pun yang kontributor signifikan seharusnya tidak perlu khawatir." imbuhnya.

Kemudian jika nanti sudah mengendalikan Twitter, kemungkinan sistem WFH atau Work From Home akan jauh lebih dibatasi. Seperti diketahui, bos SpaceX dan Tesla itu lebih suka karyawan bekerja dari kantor.

Namun sepertinya ada pengecualian bagi karyawan Twitter. Perusahaan sendiri saat ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh atau di kantor.

Pengambilalihan Twitter oleh Musk telah disambut dengan skeptisisme dan kekhawatiran di antara karyawan perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat.

Beberapa di antaranya khawatir Musk akan melonggarkan aturan pada konten tertentu.

Dalam pertemuan tersebut, Musk mengatakan kepada staf Twitter bahwa dia ingin meningkatkan jumlah pengguna layanan dari 229 juta menjadi setidaknya 1 miliar orang.


(roy/roy) Next Article Momen Unik Elon Musk Tenteng Wastafel ke Markas Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular