
Bos Bank Sentral India: Uang Kripto Berbahaya!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Sentral India, Shaktikanta Das, menyebut cryptocurrency sebagai sebuah bahaya, dan apa pun yang menghasilkan nilai berdasarkan kepercayaan hanya sebuah spekulasi yang dibalut dengan nama yang canggih.
Dalam sambutannya pada Financial Stability Report (FSR) edisi ke-25, Shaktikanta Das mengatakan bahwa teknologi berpotensi mengganggu stabilitas keuangan dan meminta perhatian khusus untuk mengatasi risiko serangan siber.
"Cryptocurrency adalah bahaya yang jelas terlihat. Apa pun yang memperoleh nilai berdasarkan kepercayaan, tanpa dasar apa pun, hanyalah spekulasi di bawah nama yang canggih. Sementara teknologi telah mendukung jangkauan sektor keuangan dan manfaatnya harus dimanfaatkan sepenuhnya, potensinya untuk mengganggu stabilitas keuangan harus diwaspadai," kata Shaktikanta Das, dikutip dari Inc42, Jumat (1/7/2022).
Bank sentral India juga menekankan perlunya pemeriksaan lebih lanjut dari ruang kripto dan dampaknya terhadap lembaga keuangan tradisional.
Laporan tersebut menandai cryptocurrency sebagai risiko sistematis 'sedang' terhadap ekonomi dan menggambarkan ekosistem aset kripto sebagai ancaman yang berkembang yang memerlukan pendekatan penuh oleh otoritas nasional.
"Cryptocurrency bukan mata uang karena mereka tidak memiliki penerbit, mereka bukan instrumen utang atau aset keuangan dan mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Pada saat yang sama, cryptocurrency menimbulkan risiko,"kata FSR.
![]() |
Pencucian Uang Dan Kekhawatiran Lainnya
Bank sentral juga mengatakan bahwa cryptocurrency dapat mengakibatkan 'dolarisasi' ekonomi dan mengganggu stabilitas keuangan. Ia juga menambahkan bahwa aset digital semacam itu dapat merusak kontrol kedaulatan atas pasokan uang dan melemahkan manajemen nilai tukar.
Sama dengan sikap pemerintah, bank sentral juga menyoroti kekhawatiran terkait pencucian uang. Menurut catatan FSR, cryptocurrency biasanya dibuat pada sistem terdesentralisasi, dirancang untuk melewati sistem keuangan dan semua kontrolnya, termasuk anti pencucian uang dan memerangi terorisme keuangan.
Menyoroti masalah lain, laporan itu mengatakan pertumbuhan cryptocurrency dapat menghindari pembatasan nilai tukar dan kontrol modal, menambahkan bahwa itu dapat membatasi efektivitas transmisi kebijakan moneter domestik.
FSR juga mengatakan bahwa jatuhnya harga kripto dapat meluas ke sistem pembayaran dan berdampak buruk pada aktivitas ekonomi riil.
Berkenaan dengan pasar aset kripto, laporan tersebut menyoroti banyak kekhawatiran seperti ketidakcocokan likuiditas, risiko kredit dan operasional, kurangnya pengawasan regulasi sektor ini, di antara masalah lainnya.
(roy/roy) Next Article Jangan Kaget! Pengguna Kripto Diprediksi Tembus 1 Miliar