
Mengenal 10 Startup yang Diramal Jadi "Raksasa" di Indonesia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sebuah laporan bertajuk Emerging Giants in Asia Pasific, mengungkap ada 10 startup digital yang disebut akan menjadi 'raksasa' baru di Indonesia.
Laporan dari KPMG dan HSBC itu melihat bagaimana ekonomi digital di Indonesia baru saja 'lepas landas' dalam beberapa tahun terakhir. Di mana ekonomi digital Tanah Air dinilai masih akan terus bertumbuh hingga beberapa tahun ke depan.
Belum lagi kehadiran startup digital yang mengalami lonjakan dengan total komunitas startup di Indonesia yang tumbuh menjadi lebih dari 5.400 bisnis
"Anda melihat apa yang terjadi di China selama tahun 2000-an. Di situlah Indonesia sekarang - di masa-masa awal take-off-nya industri digital," kata Susanto, Head of Clients and Markets and Insurance Practice Leader KPMG Indonesia, dikutip Kamis (21/7/2022).
Ini merupakan industri yang akan terus berakselerasi. Terlihat dari total pendapatan perdagangan e-commerce mencapai US$275 miliar pada 2021 dan diperkirakan tumbuh 20-25 persen per tahun selama beberapa tahun ke depan.
Dalam laporan tersebut melihat startup yang diprediksi bakal menjadi 'raksasa-raksasa' baru di Indonesia. Mereka datang dari industri fintech, e-commerce, foodtech, dan SaaS. Siapa saja? Berikut profil mereka:
1. Waresix
Waresix merupakan startup di bidang logistik. Menurut laman resminya, Waresix berfokus pada optimalisasi logistik dengan membuat proses lebih transparan bagi klien dan lebih efisien bagi perusahaan pengangkutan dan pengemudi truk.
Startup ini memberikan solusi satu atap untuk transportasi darat atau laut, serta penyimpanan dingin dan penanganan kargo umum.
2. Stockbit
Stockbit merupakan salah satu aplikasi saham yang direkomendasikan untuk pemula. Kelebihan utama aplikasi saham ini adalah fitur Komunitas Online yang bisa menjadi tempat diskusi bersama trader lain. Tak jarang, beberapa trader profesional memberi rekomendasi saham beserta analisis teknikal atau fundamentalnya.
Selain itu, pengguna juga bisa memantau pergerakan bursa saham melalui aplikasi saham ini secara real time. Aplikasi saham ini juga sudah terdaftar di OJK dan menyediakan fitur Touch ID untuk menjamin keamanan transaksi.
3. Payfazz
Payfazz merupakan fintech alternatif pembayaran overing untuk orang Indonesia. Sejak 2016, mereka telah memberikan kemudahan akses dan layanan teknologi keuangan bagi pelaku UMKM.
Platform ini merupakan gabungan dari jangkauan ratusan juta agen yang tersebar di seluruh Indonesia, fitur dan layanan pada aplikasi, serta serta partner terpercaya.
4. BukuWarung
BukuWarung merupakan aplikasi yang menawarkan jasa keuangan bagi UMKM. Mereka memiliki misi memajukan bisnis 60 juta UMKM Indonesia🇮. Mereka memiliki solusi dengan berbagai layanan yang mencakup pengelolaan penjualan, utang piutang, pengelolaan stok dan pembayaran untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
5. Happy Fresh
Jika dari tadi startup datang dari bidang fintech, kali ini ada Happy Fresh yang merupakan layanan online berbelanja sehari-hari. HappyFresh bersaing dengan penantang layanan e-Grocery lainnya seperti Sayurbox, TaniHub dan Segari.
6. Ralali
Ralali merupakan marketplace B2B yang bisa menghubungkan pemasok produk dan pelaku bisnis melalui situs online maupun aplikasi mobile.
Berdiri sejak tahun 2013, Ralali juga memiliki fitur RFQ, yang bisa membantu para buyer dalam mencari produk-produk yang tidak tersedia di situs atau aplikasi Ralali.
7. Upbanx
Namanya memang masih baru didengar. Upbanx merupakan platform fintech khusus untuk para konten kreator, influencer dan pekerja lepas yang dapat mengatur alur kerja dan keuangan penggunanya.
Selain menyediakan solusi keuangan, mereka juga akan memfasilitasi kolaborasi yang lancar antara kreator dan brand.
8. Sirclo
Sirclo merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang bergerak di bidang solusi e-commerce. Solusi pertama SIRCLO merupakan sebuah Software-as-a-Service (SaaS) yang bernama Sirclo Store.
Layanan ini menyediakan jasa pembuatan website toko online berbasis template siap pakai. SaaS memberikan solusi bagi brand untuk memiliki situsbrand.comresmi yang memfasilitasi pelanggan bertransaksi secara online.
9. OY!
OY! merupakan perusahaan financial technology atau fintech yang berfokus pada layanan money moving. Dimulai dari 2017, OY! memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam mengatur kebutuhan finansial dengan menawarkan platform pembayaran kolaboratif yang terintegrasi dan mudah digunakan.
OY! bermitra dengan semua pihak, mulai dari bank, pemerintah, bisnis skala kecil, startup, hingga perusahaan-perusahaan besar skala regional dan dunia.
10. AwanTunai
LAgi-lagi dari fintech, AwanTunai merupakan startup yang membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional.
Mereka menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh pedagang kelontong untuk mendapatkan pembiayaan belanja ke supplier yang telah bekerja sama dengan AwanTunai, serta memberikan teknologi bagi supplier agar semakin mudah dalam mendata stok barang dan memantau aktifitas transaksi di toko.
(roy/roy) Next Article Dulu Cleaning Service, Jadi Pendiri Startup Berharta Rp 29 T
