²©²ÊÍøÕ¾

Tokopedia Pungut Rp 1.000 Per Transaksi Biar GoTo Untung?

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
05 August 2022 07:30
Tokopedia
Foto: Tokopedia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â - Salah satu e-commerce terbesar, Tokopedia, mengenakan biaya tambahan untuk pembelian barang online yaitu jasa aplikasi dan jasa layanan, masing-masing Rp1.000 setiap transaksi.

Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan Tokopedia terus berupaya meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan biaya jasa aplikasi sebesar Rp1.000 per 3 Agustus 2022 untuk setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia.

Ia menegaskan biaya jasa aplikasi tidak berlaku untuk transaksi produk keuangan, produk digital, TopAds, zakat dan donasi.

"Kecuali transaksi pembulatan emas, donasi atau pulsa yang disertakan dalam pembelian produk fisik," kata Ekhel kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Jumat (5/8/2022).

Sementara untuk biaya layanan diberlakukan di setiap transaksi yang menggunakan metode pembayaran instan melalui KlikBCA, BCA Klikpay, BRImo, CIMB Clicks, Jenius Pay, JakOne, LinkAja, Direct Debit BRI, OneKlik, Direct Debit Mandiri, dan OCTO Cash by CIMB Niaga.

"Biaya layanan berbeda dan terpisah dari biaya jasa aplikasi. Biaya jasa aplikasi dikenakan untuk semua metode pembayaran," tulis Tokopedia pada website resminya.

Artinya, jika pembeli membayar menggunakan salah satu metode di atas, misalnya KlikBCA, ia harus membayar Rp 2.000 yaitu biaya aplikasi ditambah biaya layanan.

Sumber pendapatan alternatif

Pengenaan biaya per transaksi ini berpotensi meningkatkan take rate Tokopedia, yaitu pendapatan perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya ini dari perputaran uang di platformnya.

Umumnya, perusahaan e-commerce seperti Tokopedia mendulang pendapatan dari biaya yang dikenakan ke penjual produk. Perubahan kebijakan di Tokopedia berarti salah satu anak usaha GoTo ini mengincar tambahan pendapatan dari sisi pembeli.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, take rate GoTo dari bisnis e-commerce adalah 2,9% dari total transaksi Rp 1,9 triliun. Porsi take rate di Tokopedia termasuk komisi yang dikutip dari pedagang yang ada di kisaran 1,5% hingga 2%.

GoTo tidak melaporkan secara khusus kinerja keuangan khusus Tokopedia. Namun, dengan besaran take rate itu, total kerugian seluruh bisnis GoTo pada kuartal I/2021 mencapai Rp 6,6 triliun


(dem) Next Article Tokopedia Raih Sederet Penghargaan PR Indonesia Awards 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular