
Ada Covid Varian Baru, Ternyata Sesuai Ramalan Menkes BGS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada Agustus lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sempat memprediksi varian baru Covid-19 akan muncul.
Saat itu, ia mengatakan melihat kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika mencapai lebih dari 100 ribu dan Jepang lebih dari 200 ribu kasus.
Menurutnya, kasus konfirmasi yang tinggi tersebut berisiko menyebabkan mutasi dan timbul varian virus Corona yang baru.
"Kasus konfirmasi harian setinggi ini pasti akan menyebabkan terjadinya mutasi dan timbulnya varian baru," ungkapnya saat konferensi pers virtual Ratas Evaluasi PPKM, beberapa waktu yang lalu.
Namun begitu, menurutnya, terdapat kemungkinan varian Corona baru yang kelak hadir tidak akan lebih berbahaya dibandingkan Delta atau Omicron.
"Secara alamiah, virus itu tidak ingin inangnya cepat-cepat mati. Kalau inangnya cepat mati, dianya juga cepat mati. Jadi mutasi virus itu akan membuat inangnya lebih susah mati. Itu sebabnya virus yang baru pasti lebih lemah daripada virus yang lama karena dia enggak ingin juga cepat-cepat mati," jelas Menkes.
![]() |
Virus yang baru pasti lebih lemah daripada virus yang lamaMenkes Budi Gunadi Sadikin |
Menkes menjelaskan agar dalam beberapa bulan mendatang kemunculan varian Corona baru tidak terlalu memengaruhi kondisi warga RI, karena vaksinasi bakal digencarkan pada kelompok rentan.
Pada akhir pekan lalu, Menkes menyatakan bawah varian baru XBB telah masuk ke Indonesia.
Varian ini telah memicu kenaikan kasus di Singapura sampai 6.000 konfirmasi positif per hari.
Sementara, lanjut dia, kasus terpapar virus ini biasanya melonjak pasca-musim libur. Artinya, kata dia, perlu kewaspadaan terutama karena menghadapi awal tahun 2023, usai libur Natal dan Tahun Baru.
"Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,'' ujar Menkes seperti dilansir situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Indonesia, imbuh dia, diuntungkan karena vaksinasi di Indonesia sangat baik. Di mana, sudah 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta orang, sehingga imunitas warga RI dinilai baik.
(dem) Next Article Omicron XBB Masuk RI, 6.000 Kasus Baru Sehari di Singapura