²©²ÊÍøÕ¾

FB-IG-Twitter Digabung Masih Kalah Sama TikTok, Cek Datanya!

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
02 March 2023 20:20
FILE - In this July 21, 2020 file photo, a man opens social media app 'TikTok' on his cell phone, in Islamabad, Pakistan. President Donald Trump said Saturday, Sept. 19, 2020 he’s given his “blessing” to a proposed deal between Oracle and Walmart for the U.S. operations of TikTok, the Chinese-owned app he’s targeted for national security and data privacy concerns. (AP Photo/Anjum Naveed, File)
Foto: AP/Anjum Naveed

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada 2020 lalu, Apple memperkenalkan fitur 'App Tracking Transparency' (ATT). Fitur itu memberikan kontrol penuh ke pengguna atas data pribadi mereka.

Pengguna bisa memilih untuk mengizinkan atau melarang data mereka diberikan ke pihak ketiga demi kepentingan iklan. Alhasil, Facebook, Instagram, dkk, makin sulit menyebar iklan personal (targeted ads).

Lantas, penyedia platform mulai membidik strategi pemasukan baru melalui mekanisme berbayar (in-app purchase/IAP). Twitter melalui 'Twitter Blue', sementara Instagram dan Facebook melalui 'Meta Verified'.

Meski respons masyarakat cukup baik terhadap inisiatif IAP Instagram dkk, namun agaknya TikTok jauh lebih unggul. Raksasa teknologi China itu gesit menggencarkan fitur live shopping dan promosi event berbayar di platformnya.

Facebook-Instagram-Twitter Minggir, TikTok Jadi Raja Aplikasi

Menurut data terbaru dari firma Apptopia, TikTok sudah menghimpun pendapatan sebesar US$ 205 juta (Rp 3,1 triliun) sejauh ini di 2023, dikutip dari Forbes, Kamis (2/3/2023).

"Pendapatan Twitter jauh lebih tinggi ketimbang kombinasi pendapatan IAP dari Instagram, Facebook, Twitter, dan Snapchat," kata Adam Blacker, Vice President Apptopia.

Facebook mengumpulkan US$ 56 juta dari IAP, sementara Instagram dan Twitter masing-masing US$$ 1 juta dan US$ 900.000.

Menurut Blacker, keunggulan TikTok dikarenakan platform itu sudah lebih dulu menerapkan sistem IAP, ketimbang bergantung sepenuhnya pada iklan.

Pada Q4 2020, pendapatan IAP TikTok tembus US$ 150 juta, lantas melambung jadi US$ 350 juta di kuartal yang sama pada 2022 lalu.

"TikTok memiliki IAP sejak awal. IAP totalnya pada tahun lalu mencapai US$ 1,5 miliar," ujar Blacker.

Menurut Blacker, peluang monetisasi lewat IAP yang dimulai TikTok akan menjadi pelajaran berharga bagi Facebook dkk. Peluang pendapatan itu bisa diambil tanpa harus mengambil data pribadi pengguna dan menyerahkannya ke pengiklan.


(fab/fab) Next Article Warga RI Tinggalkan Facebook-Instagram, Cek Data Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular