²©²ÊÍøÕ¾

Founder Ternak Uang Blak-blakan, Cerita Bakar Duit Rp 10 M

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
17 March 2023 13:50
CEO dan Founder Ternak Uang, Raymond Chin (Youtube Raymond Chin)
Foto: CEO dan Founder Ternak Uang, Raymond Chin (Youtube Raymond Chin)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tak ada yang mudah saat membangun sebuah bisnis. Cerita inilah yang dibagi oleh founder dan CEO Ternak Uang, Raymond Chin.

Dalam video di akun Youtubenya, Raymond blak-blakan soal kegagalannya saat mengembangkan Ternak Uang. Salah satunya saat terlalu cepat menambah pegawai dan mengeluarkan uang.

Dia bercerita setelah 2020 mendirikan Ternak Uang, di saat bersamaan industri teknologi sedang berkembang pesat. Diharapkan perkembangan pasar modal dan kebiasaan penggunaan juga akan bertahan selamanya.

"Kita harus siap dong. Dan kita namanya kapal kita harus siap nampung itu," kata Raymond dikutip Jumat (17/3/2023).

Ternak Uang bergegas juga untuk mengembangkan perusahaan. Termasuk dengan memperkerjakan lebih banyak orang dan mengembangkan aplikasi.

"At one point kita pernah opex per bulan sampai Rp 1 miliar untuk gaji karyawan. Tersebar banyak banget agency freelance partner part time full time. Burning hampir Rp 10 miliar," jelasnya.

"Kombinasi marketing dan technology kita panggil dari India untuk perbaiki aplikasi kita ... kita harus siap jutaan orang pakai [pada saat ber]samaan. Mahalnya luar biasa".

Saat itu, Raymond menjelaskan tak ada yang salah dengan keputusannya. Namun sekarang, menurutnya keputusannya salah karena telah melakukan overhiring dan overspending dengan harapan asumsi masih akan bertumbuh secara permanen.

Sementara itu, Ternak Uang juga berencana melakukan joint venture dengan sekuritas. Namun ternyata rencana itupun batal.

"Enggak nyalahin orang lain, harusnya gue lebih pakemin hitam di atas putih. lebih set ekspektasi kalau deal bisa enggak," ungkapnya.

Dengan segala macam permasalahan itu, akhirnya Ternak Uang kembali ke garis awal. Mengembalikan uang investor, melakukan layoff hingga menentukan lagi arah tujuan perusahaan.

"Akhirnya keluar pernyataan we're done. Kita akui kesalahannya. Ini mungkin bukan direction yang kita tuju sudah mulai keliatan apinya," jelas Raymond.



Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular