²©²ÊÍøÕ¾

Gawat! Malapetaka Muncul di Pulau Terbesar Dunia

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
02 June 2023 14:30
Sebuah kapal berlayar pada malam hari di sebelah gunung es besar di Greenland timur pada 15 Agustus 2019. (File Photo/AP/Mstyslav Chernov)
Foto: Sebuah kapal berlayar pada malam hari di sebelah gunung es besar di Greenland timur pada 15 Agustus 2019. (File Photo/AP/Mstyslav Chernov)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ilmuwan dari Universitas Portsmouth dan Leeds mengungkapkan bahwa Gletser atau bongkahan es di Greenland mencair tiga kali lipat lebih cepat sejak awal abad ke-20. Menurut dia, setidaknya ada 5.327 gletser pada akhir Zaman Es Kecil pada tahun 1900.

Studi yang diterbitkan dalam Geophysical Research Letters itu menyebutkan gletser Greenland telah kehilangan 587 km persegi es selama satu abad terakhir. Jumlah tersebut setara dengan 499 Giga Ton (GT) air yang cukup untuk mengisi 43.400 kapal induk AS.

Mengutip Metro, para peneliti memperkirakan bahwa kecepatan pencairan air antara tahun 2000 dan 2019 tiga kali lebih tinggi dari rata-rata jangka panjang sejak tahun 1900.

Penelitian sebelumnya yang menggunakan data satelit menunjukkan gletser dan tudung es Greenland bisa kehilangan bobot antara 19-28% pada tahun 2100.

"Prediksi ini hanya menggunakan informasi yang dikumpulkan dari beberapa dekade terakhir. Sementara, penelitian kami memberikan data dasar dari lebih dari 100 tahun yang lalu," kata Clare Boston, dari School of the Environment, Geography and Geosciences di University of Portsmouth.

Melihat bagaimana gletser berevolusi dalam jangka panjang dapat memberi manusia gambaran soal masa depan.

Makalah tersebut menyoroti bahwa gletser Greenland berkontribusi terhadap limpasan air lelehan. Saat ini gletser Greenland menempati peringkat ke-2 sebagai sumber air lelehan terbesar setelah Alaska.

"Dampak limpasan air lelehan dari Greenland ke Atlantik Utara melampaui kenaikan permukaan laut global. Ini turut mempengaruhi sirkulasi samudra Atlantik Utara, pola iklim Eropa, dan kualitas air fyord Greenland dan ekosistem laut," ujar Jonathan Carrivick, dari School of Geography di Universitas Leeds.

Penelitian ini juga memiliki implikasi yang sangat besar pada manusia. Pasalnya, perubahan gletser berdampak langsung pada kegiatan ekonomi perikanan, pertambangan dan tenaga air, serta mempengaruhi kesehatan dan perilaku masyarakat.

Tahun lalu, gelombang panas mencairkan hampir 6 triliun kg es Greenland dalam 3 hari karena citra satelit menunjukkan Greenland Utara mencapai 15 derajat Celsius.

Mencairnya lapisan es Greenland secara signifikan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global karena mengandung cukup air untuk menaikkan permukaan laut sekitar 7 meter (23 kaki).

Temuan penelitian ini adalah pengingat yang jelas tentang dampak perubahan iklim terhadap gletser dan lapisan es dunia.

Mencairnya lapisan es Greenland juga menyebabkan masyarakat pesisir dibanjiri air laut, membuat orang mengungsi, dan menghancurkan harta benda.


(Verda Nano Setiawan/wia) Next Article Horor Tanda Kiamat Makin Dekat di Pulau Terbesar Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular