²©²ÊÍøÕ¾

Misteri Manusia Misterius di RI Bikin Ahli Silang Pendapat

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
26 June 2023 17:50
Dalam foto yang diambil 14 September 2009 ini, para pekerja bekerja di lokasi penggalian gua Liang Bua tempat ditemukannya sisa-sisa Homo floresiensis di Ruteng, pulau Flores, Indonesia. (AP/Achmad Ibrahim)
Foto: Dalam foto yang diambil 14 September 2009 ini, para pekerja bekerja di lokasi penggalian gua Liang Bua tempat ditemukannya sisa-sisa Homo floresiensis di Ruteng, pulau Flores, Indonesia. (AP/Achmad Ibrahim)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Homo floresiensis atau manusia Flores disebut masih ada dan berkeliaran. Namun ternyata ini jadi bahan perdebatan di kalangan ahli antropologi.

Spesies manusia tersebut memiliki ciri-ciri seperti hobbit dalam cerita fiksi The Lord of the Rings karangan Tolkien. Karena tubuhnya yang pendek hanya 106 cm, sementara ciri lainnya adalah otak berukuran kecil, tidak punya dagu, dan telapak kakinya rata.

Homo floresiensis diyakini telah punah sejak puluhan ribu tahun lalu. Namun penemuan pada 2004 memunculkan pertanyaan baru.

Para kelompok arkeolog menemukan serpihan atau fosil yang diyakini sebagai Homo floresiensis di Liang Bua, gua besar yang berada di Kepulauan Flores. Fosil diyakini berasal dari 12.000 tahun lalu.

Saat itu, peradaban manusia diyakini sudah lumayan modern. Manusia telah bisa melakukan aktivitas berkebun, berternak, memelihara binatang hingga memiliki kepercayaan seperti agama.

Dari temuan tersebut muncullah perbedaan pendapat antara para antropolog, Setelah 18 tahun dari temuan 2004 itu, antropolog Gregory Forth mengungkapkan manusia flores masih ada setelah sekitar 30 warga lokal suku Lio bersaksi melihat keberadaan Homo floresiensis.

Para warga lokal menyebutnya sebagai setengah manusia setengah kera. Forth meyakini jika makhluk tersebut merujuk pada Homo floresiensis yang masih tersisa.

Namun ternyata ucapan Forth dibantah peneliti Smithsonian Institution, Matthew Tocheri. Dia meragukan hipotesis keberadaan manusia kerdil tersebut.

"Saya tak akan menghabiskan waktu untuk mencari tahu keberadaan mereka. Sudah pasti mereka telah punah," ujarnya, dikutip dari Iflscience, Senin (26/6/2023).

Dia menjelaskan suatu spesies dapat bertahan di tengah populasi jika jumlahnya mencapai angka tertentu. Namun jika manusia flores hanya terlihat oleh 30 warga lokal Lio terlalu kecil untuk bertahan di tengah manusia modern.

Pernyataan Tocheri juga disetujui ilmuwan Flinders University bernama Corey Bradshaw. "Untuk hitung-hitungan dasarnya, 50 individu efektif dibutuhkan untuk menghindari kepunahan sebuah spesies. Ini setara dengan populasi 250 sampai 500 orang," kata Bradshaw.


Next Article Manusia Flores Mirip Hobbit Masih Berkeliaran, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular