²©²ÊÍøÕ¾

Update Kasus Google, Masa Depan Internet Terombang-Ambing

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
18 September 2023 12:45
FILE PHOTO - A 3D printed Android mascot Bugdroid is seen in front of a Google logo in this illustration taken July 9, 2017. Picture taken July 9, 2017.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/r/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kasus antimonopoli yang menjerat Google masih terus berlangsung. Proses persidangan diprediksi akan berjalan hingga beberapa bulan ke depan.

Pada pekan lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengatakan Apple membayar US$ 10 miliar per tahun ke pembuat perangkat seperti Apple, perusahaan nirkabel seperti Verizon-AT&T, dan pembuat browser seperti Mozilla untuk mempertahankan pangsa pasar mesin pencarinya sekitar 90%.

Pekan ini, Verizon akan dipanggil untuk memberikan kesaksian di persidangan. Perwakilan perusahaan telekomunikasi tersebut akan menghadapi rentetan pertanyaan terkait kesepakatan dengan Google.

Saksi pertama adalah Brian Higgings yang menjabat Senior Vice President of Device and Consumer Product Marketing Verizon.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, eksekutif Google James Kolotorous sudah dipanggil ke persidangan. Ia merupakan sosok yang bertanggung jawab atas negosiasi dan kesepakatan Google dengan produsen perangkat dan penyedia jaringan telekomunikasi.

Hasilnya, Google dikatakan menekan produsen HP Android seperti Samsung dan Motorola untuk menjadikan Google sebagai layanan mesin pencari otomatis (default). Selain itu, aplikasi-aplikasi Google juga menjadi bawaan (pre-installed) pada perangkat Android tersebut.

Kesaksian eksekutif Google lainnya, John Schmidtlein menyebut bahwa tujuan Google membuat kesepakatan dengan pabrikan HP Android adalah memastikan produk mereka mampu bersaing dengan Apple.

Terlepas dari itu, argumentasi Google sejauh ini masih konsisten membantah disebut memonopoli pasar. Raksasa itu mengatakan popularitas layanannya merupakan hasil dari kualitas produk yang ditawarkan.

Mantan eksekutif Google yang turut bersaksi, Chris Barton, mengatakan layanan Google tersedia secara default untuk mempermudah pengguna.

"Jika mesin pencari Microsoft Bing dijadikan layanan default, pengguna akan buang-buang waktu untuk menggantinya ke Google," kata dia.


(fab/fab) Next Article Masa Depan Google di Ujung Tanduk, Apple Protes Soal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular