²©²ÊÍøÕ¾

Joe Biden Blokir 42 Perusahaan China Gegara Bantu Putin

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
09 October 2023 11:50
GENEVA, SWITZERLAND - JUNE 16: U.S. president Joe Biden (L) and Russian President Vladimir Putin meet during the U.S.-Russia summit at Villa La Grange on June 16, 2021 in Geneva, Switzerland. Biden is meeting his Russian counterpart, Putin, for the first time as president in Geneva, Switzerland. (Photo by Peter Klaunzer - Pool/Keystone via Getty Images)
Foto: Getty Images/Pool

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Amerika Serikat (AS) menambah 42 daftar perusahaan China yang masuk daftar hitam untuk izin ekspor. Pemerintahan Joe Biden mengatakan 42 perusahaan tersebut terbukti mendukung militer Rusia.

Bukan cuma perusahaan China, ada 7 entitas dari negara lain yang juga masuk daftar pembatasan ekspor AS. Masing-masing dari Finlandia, Jerman, India, Turki, United Emirat Arab, dan Inggris.

Adapun ekspor yang ditahan adalah sirkuit khusus, termasuk mikroelektronik yang digunakan Rusia untuk membangun sistem presisi pada rudal drone-nya.

Kemendag AS mengatakan rudal dan drone Rusia itu merupakan senjata penting untuk melawan Ukraina.


"Penambahan daftar larangan ekspor baru yang kami umumkan memuat pesan penting. Jika ada negara yang menyuplai sistem pertahanan Rusia dengan menggunakan teknologi AS, kami akan mengambil tindakan tegas," kata Matthew Axelrod, Asisten Menteri Penegakan Ekspor AS, dikutip dari Reuters, Senin (9/10/2023).

Menanggapi pelarangan baru tersebut, China mengatakan AS telah bertindak semena-mena untuk melumpuhkan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

"AS harus segera menyetop praktik yang tak beralasan untuk menekan perusahaan-perusahaan China," kata Kemendag China dalam keterangan resminya.

Saat ini, invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki bulan ke-20. Pekan lalu, rudal Rusia menyerang area utara Ukraina dan membunuh 52 orang.


(fab/fab) Next Article Blokir Joe Biden Makin Ketat, China Tak Bisa Main Belakang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular