²©²ÊÍøÕ¾

Tekanan Putin, Google Rusia Dilepas Rp 83 Triliun

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
06 February 2024 20:30
Arkady Volozh, CEO of Yandex, attends his company's initial public offering at the Nasdaq MarketSite, Tuesday, May 24, 2011 in New York. Yandex is a Russian internet search company.  (AP Photo/Mark Lennihan)
Foto: CEO Yandex, Arkady Volozh (AP Photo/Mark Lennihan)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Yandex telah mencapai kesepakatan untuk menjual layanannya yang kerap dijuluki "Google-nya Rusia". Yandex yang bermarkas di Belanda menyerahkan seluruh layanannya kepada sekelompok investor di Rusia.

Nilai kesepakatannya senilai 475 miliar rubel (Rp 83 triliun). Ini menandai keluarnya Belanda secara penuh dari perusahaan mesin pencari tersebut, usai Moskow menginvasi Ukraina hampir dua tahun lalu.

Kesepakatan yang direkayasa Kremlin ini akan membuat pemain teknologi terbesar Rusia itu sepenuhnya berada di bawah kepemilikan Rusia, termasuk dana yang pada akhirnya dimiliki oleh perusahaan minyak besar Lukoil, dan memperkuat hengkangnya Yandex dari lingkaran teknologi Barat.

Mengutip Reuters, Selasa (6/2/2024), raksasa pencarian itu dipandang sebagai salah satu dari sedikit perusahaan Rusia yang berpotensi menjadi bisnis global. Yandex yang terdaftar di Nasdaq telah mengembangkan layanan online populer, termasuk pencarian, periklanan, dan layanan ride-hailing di Rusia.

Salah satu pendiri Yandex, Arkady Volozh, yang pindah dari Rusia ke Israel pada 2014, mengecam invasi Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang biadab, sehingga menyebabkan beberapa orang di Kremlin mendorong nasionalisasi atas Yandex.

Namun pada akhirnya,  bisnis Yandex yang menyumbang lebih dari 95% pendapatan akan tetap berada di Rusia dan berada di bawah kendali Rusia.

Kremlin, yang menyambut baik kesepakatan tersebut, telah melakukan negosiasi dengan Yandex selama sekitar 18 bulan untuk mencoba memisahkan bisnis Rusia dari Yandex NV, induknya di Belanda.

Yandex selalu tampil sebagai perusahaan yang bebas dari pengaruh Kremlin, sebuah misi yang sulit jika perusahaan tersebut telah menjadi aset nasional.

Kesepakatan itu menghitung kapitalisasi pasar Yandex sebesar US$10,2 miliar, berdasarkan rata-rata tertimbang tiga bulan untuk sahamnya di Moscow Exchange. Pada akhir tahun 2021, sebelum invasi Rusia, nilai pasar Yandex telah mendekati US$30 miliar.


(fab/fab) Next Article Ramai Video Yandex, Ini Mesin Pencari Rusia Pesaing Google

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular