²©²ÊÍøÕ¾

Facebook Boncos Rp 3.235 T Semalam Gegara Ambisi Mark Zuckerberg

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
25 April 2024 21:10
CEO Meta Mark Zuckerberg berbicara selama sidang Komite Kehakiman Senat dengan pemimpin platform media sosial lainnya di Capitol Hill di Washington, Rabu, 31 Januari 2024, untuk membahas keselamatan anak secara online. (AP Photo/Susan Walsh)
Foto: CEO Meta Mark Zuckerberg berbicara selama sidang Komite Kehakiman Senat dengan pemimpin platform media sosial lainnya di Capitol Hill di Washington, Rabu, 31 Januari 2024, untuk membahas keselamatan anak secara online. (AP/Susan Walsh)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan ambisinya terkait teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Metaverse di hadapan para investor.

Dalam paparannya, Zuckerberg buka-bukaan soal banyaknya investasi yang digelontorkan untuk inisiatif-inisiatif tersebut. Hal ini membuat investor khawatir 'semangat' Meta akan berdampak pada kerugian.

Harga saham Meta anjok 19% usai earning calls pada Rabu (24/4) waktu setempat. Kapitalisasi pasar Facebook turun sebesar US$ 200 miliar atau setara Rp 3.235 triliun, dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Kamis (25/4/2024).

Penurunan harga saham itu terjadi, meski Meta melaporkan profit yang lebih tinggi daripada ekspektasi pasar di kuartal pertama (Q1) 2024.

Zuckerberg mengatakan penurunan harga saham itu wajar terjadi setiap kali Meta merancang inisiatif baru yang belum terlihat hasilnya.

"Secara berkala kita melihat guncangan pada harga saham pada fase investasi ke produk-produk baru yang belum termonetisasi," kata Zuckerberg.

Ia merujuk ketika perusahaan mengembangkan Reels, Stories, serta transisi ke aplikasi mobile.

Meta mengumpulkan 98% pendapatannya dari iklan digital. Namun, Zuckerberg tak membahas secara panjang lebar soal masa depan iklan.

Ia justru lebih banyak mengarahkan diskusi ke masa depan Meta untuk menjadi perusahaan yang mendominasi perkembangan AI.


(fab/fab) Next Article Facebook Gagal Total, Mimpi Besar Zuckerberg Kandas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular