
Modus Penipu Lewat HP Mudah Dikenali, Perhatikan 7 Hal Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ada banyak sekali modus yang digunakan penipu untuk melancarkan aksinya melalui panggilan telepon atau SMS.
Mungkin sulit untuk mengenali pasti panggilan telepon penipuan hanya dengan nomornya saja. Penipu dapat menyamarkan nomornya agar seolah-olah mereka menelepon dari nomor lokal, sedangkan pesan penipuan dapat muncul di kotak masuk SMS, seolah dari lembaga tepercaya seperti bank.
Untuk itu penting bagi kita tahu serta waspada setiap menerima telepon atau pesan dari orang yang tidak dikenal. Sebab, bisa saja orang tersebut adalah scammer.
Berikut 7 hal yang perlu diperhatikan ciri nomor telepon dari penipu, dikutip dari berbagai sumber, Senin (3/6/2024).
1. Nomor tidak dikenal dan meminta data pribadi
Tanda utama penipuan telepon adalah pelakunya pasti menggunakan nomor yang tidak Anda kenal atau tidak Anda simpan di kontak. Mereka lebih sering menggunakan nomor ponsel, bukan nomor yang menggunakan awalan kode area seperti (021) atau (031). Setelah mengangkat telepon, pelaku biasanya akan meminta data diri seperti username, password, PIN, kode OTP, dan CVV kartu debit.
Untuk meminta data tersebut, pelaku bisa menggunakan berbagai alasan, misalnya meminta korban memperbarui kartu debit atau kredit. Kemudian korban akan diminta untuk memberikan data pribadi yang diperlukan. Ingat, data ini bersifat rahasia, jadi jangan berikan kepada penelepon.
2. Penipu akan terus mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban "ya"
Pelaku penipuan telepon biasanya akan terus bertanya dengan tujuan mendapatkan jawaban "ya" dari korbannya. Misalnya, mereka akan menanyakan apakah Anda mendengarkannya atau tidak. Jika Anda menjawab "ya", mereka akan merekam suara Anda dan menggunakannya untuk mengesahkan tagihan kartu kredit atau debit Anda.
Jadi, jika Anda mendapat panggilan dari nomor tak dikenal dan nomor tersebut terus menanyakan pertanyaan, Anda bisa memberikan jawaban selain "ya", atau dapat menutup telepon.
3. Penipuan dukungan teknis
Penipuan dukungan teknis adalah salah satu jenis penipuan yang paling umum dan biasanya menargetkan individu yang tidak awam dengan teknologi.
Mereka sering menggunakan taktik menakut-nakuti untuk meyakinkan orang bahwa mereka akan kehilangan semua file mereka atau bahwa komputer mereka akan rusak jika mereka tidak membayar biaya kepada penipu untuk memperbaiki komputer.
4. Menjanjikan hadiah
Pelaku modus penipuan telepon biasanya mengaku berasal dari institusi tertentu seperti perusahaan atau instansi pemerintah. Mereka akan menginformasikan bahwa targetnya memenangkan hadiah, kemudian meminta rincian akun korban, serta biaya untuk pemrosesan hadiah yang diminta untuk menyetor uang.
Perlu Anda ketahui, biasanya jika ada perusahaan swasta atau instansi pemerintah yang memberikan hadiah atau hibah, mereka akan menggunakan kontak resmi perusahaan tersebut dan tidak akan memungut biaya diluar ketentuan. Sedangkan hadiah atau hibah dari lembaga pemerintah biasanya tidak diberikan kepada perorangan melainkan kepada pemerintah daerah, universitas, atau organisasi sosial. Jadi, jangan tertipu panggilan penipuan dengan iming-iming hadiah.
5. Penipuan teks yang berujung phishing
Penipuan phishing adalah saat Anda menerima email yang sepertinya berasal dari organisasi tertentu, biasanya menggunakan logo perusahaan atau desain email seperti asli. Tapi mereka meminta Anda memberikan informasi pribadi.
6. Suara penelepon tidak jelas dan terbata-bata
Tanda modus penipuan telepon yang terakhir adalah suara penelepon tidak jelas dan terbata-bata. Anda bisa langsung mematikan telepon tanpa menanyakan maksud si penelepon, agar tidak menjadi korban penipuan telepon.
Sebab jika panggilan tersebut penting, kemungkinan besar penelepon akan menelepon kembali atau mengirimkan pesan beberapa saat kemudian setelah Anda mematikan teleponnya.
7. Penipuan yang menargetkan kakek-nenek
Modus penipuan lain adalah menargetkan orang tua seperti kakek-nenek dengan berpura-pura menjadi cucu mereka, dan meminta uang karena keadaan darurat. Misalnya, mereka dapat meminta uang untuk membayar pengacara, uang jaminan, atau biaya perbaikan mobil.
(dem/dem) Next Article Awas Terima Email dari Perusahaan Terkenal Ini, Ternyata Berbahaya
