²©²ÊÍøÕ¾

Harga iPhone Mau Naik, Sumbernya dari Amerika

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
11 February 2025 07:15
Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Bidang Kepabeanan dan Cukai Dalam Mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia di Lapangan Parkir depan Gedung B, Bea Cukai Soekarno-Hatta, Area Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 29/11. (²©²ÊÍøÕ¾ Martyasari Rizki)
Foto: Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Bidang Kepabeanan dan Cukai Dalam Mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia di Lapangan Parkir depan Gedung B, Bea Cukai Soekarno-Hatta, Area Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 29/11. (²©²ÊÍøÕ¾ Martyasari Rizki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menerapkan tarif impor baru. Salah satunya kepada China, yang dapat berdampak pada harga iPhone dan produk Apple lainnya.

MacRumors menuliskan Trump menerapkan tarif 10% dan 25% untuk Kanada serta Meksiko. Khusus untuk China, pungutan tersebut telah berlaku sejak hari Selasa lalu, dikutip Senin (10/2/2025).

Situs Barron menuliskan Apple terdampak tarif baru itu karena sebagian besar pabriknya berada di China. Selain itu, kemungkinan Intel dan Dell juga terdampak dari kebijakan ini.

"Hanya sejumlah perusahaan yang bisa merasakan dampak dari tarif, termasuk perusahaan chip Intel dan pembuat PC Dell Technologies serta raksasa smartphone Apple," tulis Barron.

Hal serupa juga dikatakan analis keuangan dan presiden Wealth Trace, Doug Carey. Dia menjelaskan perusahaan dari atau yang mengambil suku cadang dari China akan mengalami kenaikan harga.

"Diperkirakan banyak barang dari China atau suku cadangnya dibuat di China akan naik harganya," jelas Carey dikutip dari Cnet.

Namun, situs tersebut juga memberikan catatan Trump pernah membebaskan Apple dari tarif saat dia menjabat di periode sebelumnya.

Sebelumnya, CEO Tim Cook juga pernah ditanya soal pendapatnya kemungkinan adanya tarif baru. Menurutnya, perusahaan masih memantau.

Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dengan kebijakan Trump. Presiden Conners Wealth Management, Steven Conners meminta untuk tidak melakukan panic buying.

"Secara alamiah, teknologi bersifat deflasi. Artinya seiring berjalannya waktu, kinerja akan meningkat dan harga akan turun dengan produk yang berkualitas sama," ucapnya.


(dem/dem) Next Article Borong! Harga iPhone 12-15 Terjun Bebas, Cuma Rp 7 Jutaan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular