²©²ÊÍøÕ¾

Ketika Starbucks Tersaingi Kedai Kopi Lokal

Lynda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
15 May 2018 11:43
Manajemen Starbucks mengklaim untuk tetap bisa bersaing, Starbucks selalu berinovasi dengan menghadirkan kopi yang harus tersedia hingga 2 minggu sekali.
Foto: REUTERS/Mohammad Khursheed
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Belakangan ini bisnis kedai kopi (coffee shop) menjadi sesuatu yang digandrungi di kota-kota urban Indonesia. Tidak hanya Jakarta, di luar kota lainnya kedai kopi pun banyak ditemui.

Begitu banyak kedai kopi membanjiri pasar, khususnya pengusaha kopi individual, tak membuat perusahaan perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika, Starcbucks khawatir. Sejak hadir tahun 2002 lalu di Indonesia, Starbucks telah memiliki 300 gerai tersebar di seluruh Indonesia.

Yuti Resani, Manager, Marketing Communications and CSR Starbucks Indonesia mengatakan bahwa banyaknya kedai kopi individual tak membuat Starbucks melemah. Hal tersebut justru menjadi suatu kebanggaan lantaran minat masyarakat minum kopi bertambah.

"Maraknya coffee shop individual sebenarnya kita tidak menganggapnya sebagai kompetitor tetapi kami senang karena minat ngopi orang Indonesia semakin tinggi. Memang sedang hits kedai kopi individual dengan beragam latar," ujar Yuti kepada ²©²ÊÍøÕ¾.

Untuk tetap bersaing Yuti mengaku bahwa Starbucks selalu berinovasi dengan menghadirkan minuman kopi yang hanya tersedia hingga 2 minggu sekali. Serta membuat merchandise terbaik untuk para pelanggan.

Pemberian diskon dan penawaran harga yang terjangkau juga menjadi strategi Starbucks tetap bertahan. Tak pelak promo melalui marketing line pun menjadi cara baru Starbucks mencari customer baru.

Sementara menambah varian baru dan selalu mengupdate rasa yang tidak biasa menjadi kunci sukses Starbucks yang mampu bertahan hingga saat ini. Para pelanggan yang menggunakan Starbucks Card juga akan diberikan keuntungan yang cukup menarik, seperti free up size dan manfaat lainnya.

"Kami ingin menggaet customer baru karena mereka mungkin berpikir bahwa nongkrong di Starbucks itu mahal. Soal rasa kami juga enggak terlalu berlebihan dan pas buat masyrakat Indonesia," kata dia.



(roy) Next Article Wahai Pencinta Kopi, Ridwan Kamil Mau Bikin Sekolah Kopi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular