²©²ÊÍøÕ¾

Alibaba Tanam Investasi Rp 4,4 T di Thailand

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
19 April 2018 19:34
Raksasa e-commerce itu ingin menjangkau produk pertanian dan pasar pariwisata Negeri Gajah Putih untuk konsumen China, di tengah persaingan yang meningkat.
Foto: REUTERS/Stringer
Bangkok, ²©²ÊÍøÕ¾ - Alibaba menanamkan investasi senilai US$320 juta (Rp 4,4 triliun) di Thailand. Raksasa e-commerce itu ingin menjangkau produk pertanian dan pasar pariwisata Negeri Gajah Putih untuk konsumen China, di tengah persaingan yang meningkat.

Perusahaan e-commerce terbesar asal China itu menyuntikkan dana lebih dari 10 miliar baht ($320 juta) ke "digital hub" di Eastern Economic Corridor (EEC) milik pemerintahan militer Thailand, kata pejabat pemerintahan, dilansir dari Reuters.

Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak berkata kepada para jurnalis pada hari Kamis (19/4/2018), digital hub milik Alibaba akan menjadi sebuah kanal yang menghubungkan produk pertanian Thailan ke pasar China dan global.

Lazada, yang ditopang oleh Alibaba, sudah ada di Thailand dan merupakan bisnis e-commerce paling populer di negara dengan 69 juta penduduk itu.

Para pesaing Alibaba dari China juga memperkuat kehadiran mereka di Thailand dan Asia Tenggara.

Pada bulan September, perusahaan e-commerce terbesar kedua di China JD.com Inc berkata akan membentuk usaha gabungan senilai $500 juta di bidang e-commerce dan teknologi finansial dengan peritel papan atas Thai, Central Group.

Sementara itu di tahun 2016, Kasikornbank Pcl berkata telah membentuk sebuah aliansi dengan WeChat, aplikasi pesan ponsel milik Tencent Holdings, untuk menyediakan layanan pembayaran elektronik ke pengunjung China di Thailand.

"Karena kekuatan Thailand yang unik pada masyarakat dan kebudayaan, kami percaya diri dengan masa depannya," kata Pendiri Alibaba Jack Ma kepada para reporter di Bangkok.

Ma, yang bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, menandatangani empat nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan pemerintah Thailand pada hari Kamis. MoU itu meliputi perdagangan, investasi, dukungan untuk e-commerce dan pariwisata.

Wisatawan China adalah pengunjung terbesar di Thailand. Jumlah pengunjung dari China tercatat hampir sepertiga dari 35 juta kedatangan tahun lalu yang diprediksi akan meningkat tahun ini menjadi sekitar 10 juta dari 9,8 juta.

Proyek EEC senilai $45 miliar, terletak di dekat Teluk Thailand, ditujukan untuk menarik investasi teknologi tinggi (high-tech) dan inti dari kebijakan junta Thailand untuk meningkatkan pertumbuhan. Namun, negara itu susah payah untuk menarik investasi asing.

Kanit Sangsubhan, Sekretaris Jenderal Komite EEC, berkata Thailand mengharapkan investasi Alibaba di proyek itu akan menghasilkan investasi lain dari anak perusahaan, afilisasi bisnis dan investor China.

"[Investasi] itu membangun rasa percaya diri, khususnya di antara para investor China," kata Kanit kepada jurnalis.
(hps) Next Article Saham Alibaba Cuan 187%, Tertarik Beli IPO ke-2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular