
Ageng Purwanto Jadi Dirut Bank MNC, Begini Strateginya
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
31 May 2018 16:11

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemegang saham menunjuk Ageng Purwanto sebagai direktur utama baru (dirut) PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). Mantan dirut MNC Leasing ini sudah menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja bank.
Salah satunya dengan meningkatkan layanan digital banking, menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dengan melakukan kerja sama bisnis pendanaan berbasis prioritas.
"Kami sekarang fokus pada focusing the business sebagai babak baru Bank MNC, ditunjang dengan digital innovation. Kami juga mulai tidak tergantung pada pendapatan bunga dan menggenjot dari sisi transaksi valuta asing (valas)," ujar Ageng di Inews Tower, Kamis (31/5/2018).
Selain itu, perseroan dibawah kepemimpinannya pada tahun ini berfokus pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang bertumbuh tabungan dan giro.
"Kami going forward (melangkah ke depan), untuk mengumpulkan dana pihak ketiga yang murah. Jadi kami tidak akan berebutan dari deposito tersebut," tambah Ageng.
BABP Targetkan Laba Bersih Rp 100 Miliar Pada 2018
Tahun ini, BABP menargetkan pertumbuhan laba bersih mencapai Rp 100 miliar. Angka tersebut dinilai sangat realistis. Pada 2017, Bank MNC mengalami rugi Rp Rp 685 miliar.
Target tersebut didorong dengan rencana penambahan modal perseroan (rights issue) yang akan dilakukan lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan target dana yang dicapai sebesar Rp 500 miliar.
"Kami bisa target positif pada akhir tahun ini, karena ada pendanaan yang didapat dari rights issue. Tentunya pengaruh ke modal karena kerdit juga meningkat," ujar Hermawan Corporate Planning dan Strategiec Head BABP dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, pada kuartal I-2018, Bank MNC mencatatkan laba bersih Rp 94,79 miliar dibandingkan rugi pada kuartal I-2017 Bank MNC sebesar Rp 48,79 miliar.
Perbaikan kinerja keuangan kuartal-I tersebut di karena manajemen berhasil mengendalikan beban operasional selain bunga. Penurunan yang paling signifikan adalah penurunan kerugian dari surat berharga dari Rp 70, 64 miliar menjadi Rp 3,58 miliar.
(roy) Next Article Kisah Benny Purnomo yang Mundur dari Posisi Dirut Bank MNC
Salah satunya dengan meningkatkan layanan digital banking, menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dengan melakukan kerja sama bisnis pendanaan berbasis prioritas.
"Kami going forward (melangkah ke depan), untuk mengumpulkan dana pihak ketiga yang murah. Jadi kami tidak akan berebutan dari deposito tersebut," tambah Ageng.
BABP Targetkan Laba Bersih Rp 100 Miliar Pada 2018
Tahun ini, BABP menargetkan pertumbuhan laba bersih mencapai Rp 100 miliar. Angka tersebut dinilai sangat realistis. Pada 2017, Bank MNC mengalami rugi Rp Rp 685 miliar.
Target tersebut didorong dengan rencana penambahan modal perseroan (rights issue) yang akan dilakukan lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan target dana yang dicapai sebesar Rp 500 miliar.
"Kami bisa target positif pada akhir tahun ini, karena ada pendanaan yang didapat dari rights issue. Tentunya pengaruh ke modal karena kerdit juga meningkat," ujar Hermawan Corporate Planning dan Strategiec Head BABP dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, pada kuartal I-2018, Bank MNC mencatatkan laba bersih Rp 94,79 miliar dibandingkan rugi pada kuartal I-2017 Bank MNC sebesar Rp 48,79 miliar.
Perbaikan kinerja keuangan kuartal-I tersebut di karena manajemen berhasil mengendalikan beban operasional selain bunga. Penurunan yang paling signifikan adalah penurunan kerugian dari surat berharga dari Rp 70, 64 miliar menjadi Rp 3,58 miliar.
(roy) Next Article Kisah Benny Purnomo yang Mundur dari Posisi Dirut Bank MNC
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular