²©²ÊÍøÕ¾

Hary Tanoe Akan Serap Rights Issue Bank MNC Senilai Rp 220 M

Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
31 May 2018 17:24
MNC Kapital akan menginjeksi Bank MNC minimal Rp 220 miliar untuk mempertahankan kepemilikan saham tetap 42%.
Foto: REUTERS/Edgar Su/File Photo
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) akan menyerap sekitar 42% saham baru yang diterbitkan oleh PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan target dana sebesar Rp 500 miliar atau 4,89 miliar saham.

Itu artinya MNC Kapital akan menginjeksi Bank MNC minimal Rp 220 miliar untuk mempertahankan kepemilikan saham tetap 42%.

"Kami berusaha untuk memperkuat anak-anak usaha kami saat ini jadi kami pasti akan perkuat di MNC Bank dengan injection di rights issue tersebut," ujar Wito Mailoa, Direktur BCAP di Inews Center,  Kamis (31/5/2018).

Selain menyuntikkan dana ke BABP, perseroan tahun ini juga menganggarkan dana sekitar Rp 20-30 miliar bagi anak usahanya yang lain yaitu PT MNC Life dan PT MNC Insurance. Perseroan saat ini memiliki 99,98% dari total seluruh saham di kedua anak usahanya tersebut.

Nantinya, anggaran dana tersebut akan didapakan perseroan melalui kas internal serta penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) sejumlah 390,80 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan diterbitkan pada awal Juli mendatang.

 "Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hari ini kami sudah memutuskan mengesahkan PMTHMETD tersebut. Semuanya untuk penambahan modal perseroan untuk pengembangan usaha lainnya pada tahun ini ya," tambah Wito.

Dengan bertambahnya modal investasi ke beberapa anak usaha nya termasuk yang terbesar BANK MNC, perseroan mengharapkan pada akhir tahun ini pertumbuhan pendapatan akan positif dibandingkan dengan kerugian yang dialami perseroan pada 2018 sebesar Rp 334 miliar.

"Kami lihat pendapatan tahun ini positif ya, karena MNC Bank sendiri saat ini sudah masuk dalam tahap recovery. Jadi nanti pendapatan dari anak usaha yang didapat akan masuk ke kami juga," ujar Wito.

Pada 2017, perseroan telah mengalokasikan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 880 miliar untuk menutupi kerugian yang dialami oleh Bank MNC tersebut.

"CKPN tersebut kami lakukan untuk membersihkan buku-buku dari Bank MNC ya, sehingga setelah semua sinergi dan integrasi yang kami lakukan diharapkan mampu menumbuhkan revenue kami tahun ini," tambah Wito.



(roy/roy) Next Article Ditinggal Dirut-Komut, Begini Kinerja Keuangan Bank MNC

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular