
Anak Usaha TOWR Akuisisi Perusahaan Menara Senilai Rp 1,4 T
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
11 June 2018 12:06

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), baru saja menyelesaikan akusisi perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Komet Infra Nusantara (KIN). Nilai transaksi ini menjadi Rp 1,4 trilun yang seluruhnya dibayarkan dengan dana kas internal perusahaan.
Paska akuisisi ini Protelindo secara total memiliki 16.401 menara dengan 27.278 tenan dan menguasai 19% market share perusahaan menara Indonesia, mengalahkan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).
Vice President and Senior Analyst Moody's Investors Service Nidhi Dhruv mengatakan peningkatan proforma Protelindo akan tetap pada 2 kali-2,2 kal hingga 2019 mendatang meski perusahaan berencana untuk menambah utang bank guna menyelesaikan utang-utang KIN yang berkisar antara Rp 95 miliar-Rp 1 triliun. Nilai tersebut merupakan perbandingan antara utang per EBITDA.
Sementara itu, Nidhi memperkirakan rasio arus kas bebas Protelindo terhadap utang menjadi 4,6% pada 2018, dibandingkan dengan 7,0% tahun lalu. Nilai tersebut telah mempertimbangkan komitmen manajemen terhadap neraca yang kuat dengan peringkat investasi Protelindo dan mencegah akuisisi tambahan atau inisiatif pemegang saham dari menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam leverage atau kontraksi signifikan dalam arus kas.
"Manajemen Protelindo sejauh ini telah selektif dalam akuisisi dan memiliki rekam jejak berjalan jauh dari transaksi nonviable. Karena itu, kami percaya bahwa perusahaan akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan metrik dan profil keuangan yang konsisten dengan peringkat investasi kelas," kata Nidhi, Senin (11/6).
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa Protelindo masih memiliki ruang untuk kembali melakukan akuisisi menara dengan dana dari utang mengingat tingkat leveragenya yang masih rendah.Â
Selama tiga tahun terakhir, Protelindo hanya melakukan dua akuisisi signifikan yakni kepemilikan 100% di PT iForte Solusi Infotek pada Juli 2015 dan pembelian Juni 2016 dari 2.500 menara dari PTXL Axiata Tbk (EXCL) dengan penyewaan kembali untuk jangka waktu 10 tahun.
(hps) Next Article Harga IPO Gihon Telekomunikasi Rp 1.100-Rp 1.300 per Saham
Paska akuisisi ini Protelindo secara total memiliki 16.401 menara dengan 27.278 tenan dan menguasai 19% market share perusahaan menara Indonesia, mengalahkan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).
Vice President and Senior Analyst Moody's Investors Service Nidhi Dhruv mengatakan peningkatan proforma Protelindo akan tetap pada 2 kali-2,2 kal hingga 2019 mendatang meski perusahaan berencana untuk menambah utang bank guna menyelesaikan utang-utang KIN yang berkisar antara Rp 95 miliar-Rp 1 triliun. Nilai tersebut merupakan perbandingan antara utang per EBITDA.
"Manajemen Protelindo sejauh ini telah selektif dalam akuisisi dan memiliki rekam jejak berjalan jauh dari transaksi nonviable. Karena itu, kami percaya bahwa perusahaan akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan metrik dan profil keuangan yang konsisten dengan peringkat investasi kelas," kata Nidhi, Senin (11/6).
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa Protelindo masih memiliki ruang untuk kembali melakukan akuisisi menara dengan dana dari utang mengingat tingkat leveragenya yang masih rendah.Â
Selama tiga tahun terakhir, Protelindo hanya melakukan dua akuisisi signifikan yakni kepemilikan 100% di PT iForte Solusi Infotek pada Juli 2015 dan pembelian Juni 2016 dari 2.500 menara dari PTXL Axiata Tbk (EXCL) dengan penyewaan kembali untuk jangka waktu 10 tahun.
(hps) Next Article Harga IPO Gihon Telekomunikasi Rp 1.100-Rp 1.300 per Saham
Most Popular