²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Investasi di Teknologi, Portofolio Temasek Capai Rp 3.257 T

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
10 July 2018 18:40
Tahun lalu, Temasek menginvestasikan S$29 miiliar dan mendivestasikan S$16 miliar.
Foto: REUTERS/Vivek Prakash
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Raksasa investasi Singapura Temasek Holdings pada hari Selasa (10/7/2018) mengatakan tahun lalu nilai portfolio globalnya sudah menyentuh rekor tertinggi. Namun, investasi tahun ini akan melemah akibat meningkatnya tensi dagang dan geopolitik.

Investasi global bersih Temasek meningkat jadi S$308 miliar (3.257 triliun) dalam tahun keuangan yang berakhir tanggal 31 Maret, atau naik 12% dari tahun sebelumnya dalam mata uang lokal, kata perusahaan dalam laporan tahunan.

Temasek, satu dari dua kendaraan investasi utama Negeri Singa, berkata menginvestasikan S$29 miliar sepanjang tahun lalu dan mendivestasikan S$16 miliar.

"Rekor nilai portfolio bersih ini [...] naik S$33 miliar dari tahun lalu, didukung oleh momentum perekonomian global yang bagus dan pasar ekuitas yang naik," kata Direktur Lim Boon Heng dalam laporan tahunan perusahaan, dikutip dari AFP.

Meskipun begitu, dia menambahkan bahwa "kami menekan kecepatan investasi tahun depan" dengan menyebut risiko-risiko negatif termasuk "peningkatan tensi dagang dan geopolitik, ditambah tekanan moneter dan keuangan di beberapa negara utama".

Amerika Serikat (AS) dan China telah melakukan balas-balasan tarif senilai puluhan miliar dolar terhadap produk satu sama lain dalam perang dagang yang para analis khawatirkan bisa merembet secara global.

Kepala Strategi Temasek Michael Buchanan berkata perusahaan tidak membayangkan skenario semacam itu, tetapi masih mengkhawatirkan ketegangan yang menyebar.

"Kami tidak mengharapkan meletusnya perang dagang dengan tarif hukuman terhadap banyak produk dan [melibatkan] banyak negara," katanya kepada para jurnalis dalam konferensi pers.

"Meskipun begitu, kami pun berpikir akan ada ketegangan yang berlanjut... Tentu saja kami khawatir ini bisa meningkat. Satu hal khusus yang kami awasi adalah apakah ketegangan meluas dari AS dan China ke negara-negara lain," tambahnya.

Perusahaan di AS menyumbang saham terbesar ke investasi baru Temasek tahun lalu, diikuti oleh China dan negara-negara di Eropa.

Sejak tahun 2011, perusahaan sudah meningkatkan fokus investasinya ke teknologi, ilmu kehidupan, agribisnis, jasa keuangan non-bank dan sektor konsumen.

Total investasi di sektor-sektor tersebut adalah sekitar S$80 miliar, sembilan kali lebih banyak dibandingkan tahun 2011. Investasi itu juga menyumbang 26% dari total portfolio perusahaan.

Temasek sebagian besar berinvestasi ke perusahaan-perusahaan Singapura dalam tahun-tahun awalnya, kemudian berevolusi menjadi pemain global.

Sahamnya ada di berbagai perusahaan papan atas Singapura, termasuk DBS Bank dan Singapore Airlines. Namun, investasi lainnya tersebar di seluruh dunia.



(roy) Next Article Korban Perang Dagang Berikutnya: Perusahaan Teknologi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular