²©²ÊÍøÕ¾

Dekati Rp 14.500, Dolar AS Taklukkan Asia

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
02 August 2018 16:48
Perang Dagang Bikin Investor Main Aman
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Faktor kedua adalah hawa perang dagang yang kembali panas. Reuters melaporkan, seorang sumber mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera mengumumkan aturan pengenaan bea masuk baru terhadap importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Tarifnya bukan lagi 10% seperti rencana awal, tetapi 25%.

Beijing pun merespons dengan nada keras. Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menilai langkah AS sebagai upaya pemerasan. China pun siap membalas jika AS betul-betul memberlakukan bea masuk baru bagi produk-produk asal Negeri Tirai Bambu.

Perang dagang adalah sebuah isu besar yang bisa mempengaruhi prospek perekonomian dunia. Ketika perdagangan dunia bermasalah akibat saling proteksi, maka pertumbuhan ekonomi terancam.

Oleh karena itu, investor pun sukses dibuat mundur teratur dari instrumen-instrumen berisiko di negara berkembang. Investor memilih bermain aman dan masuk ke aset-aset aman (safe haven). Ini menjadi alasan mengapa yen Jepang masih mampu menguat, karena status mata uang Negeri Matahari terbit sebagai salah satu safe haven selain franc Swiss dan emas.

Dolar AS juga menjadi pilihan karena mata uang ini dalam kadar tertentu relatif aman. Aliran dana pun masuk ke instrumen-instrumen berbasis greenback.

Pada pukul 16:33 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor acuan 10 tahun berada 2,9896%. Turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu 3,003%. Penurunan yield pertanda harga tengah naik, menunjukkan tingginya minat terhadap obligasi AS.

The Fed dan perang dagang sukses melambungkan dolar AS. Greenback menjadi raja di Asia dan menindas mata uang Benua Kuning, termasuk rupiah.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular