²©²ÊÍøÕ¾

Trump Buat China Kehilangan Status Bursa Terbesar Kedua Dunia

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
03 August 2018 17:06
Saham-saham China memiliki nilai total US$6,09 triliun (Rp 88.367 triliun) pada penutupan perdagangan hari Kamis (2/8/2018).
Foto: REUTERS/Jason Lee
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham-saham China kehilangan peringkatnya sebagai bursa saham terbesar kedua di dunia dan digantikan oleh Jepang, tulis Financial Times (FT) yang dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International hari Jumat (3/8/2018).

Saham-saham China memiliki nilai total US$6,09 triliun (Rp 88.367 triliun) pada penutupan perdagangan hari Kamis (2/8/2018), kata FT, merujuk pada data dari Bloomberg.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan valuasi pasar saham-saham Jepang senilai US$6,16 triliun pada akhir sesi perdagangan hari Kamis.

Bursa China mengungguli valuasi pasar Jepang di tahun 2014 dan menjadi pasar terbesar kedua di dunia, kata FT. Sementara itu bursa saham Amerika Serikat (AS), yang terus menjadi pasar terbesar pertama di dunia, memiliki valuasi US$31 triliun pada akhir sesi perdagangan hari Kamis.


Perubahan peringkat itu muncul setelah bursa Asia merosot di sesi sebelumnya di tengah memanasnya perang dagang. Perang kembali memanas setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump berkata sedang mempertimbangkan kenaikan usulan tarif menjadi 25% dari 10% yang sebelumnya diumumkan terhadap produk China senilai US$200 miliar.

Saham-saham China terkena dampaknya tahun ini saat ketidakpastian relasi perdagangan antara Beijing dan Washington terus berlanjut. Shanghai Composite anjlok sekitar 17% tahun ini dan turun 23% lebih dari posisi tertingginya selama 52 pekan ketika pasar ditutup hari Jumat.

Pada hari Jumat, Shanghai Composite melanjutkan kerugian yang dialami di sesi sebelumnya dengan turun 0,97% menjadi 2.741,08. Sementara CSI 300, yang melacak saham-saham blue chip (unggulan) yang diperdagangkan di Shanghai dan Shenzhen, anjlok 1,65%.

Namun, patokan Jepang Nikkei 225 justru naik 0,06% di akhir perdagangan.
(prm) Next Article Pemerintah Janji Potong Pajak, Bursa China Catat Reli

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular