
Rupiah Jeblok & CAD Bengkak, Ini Kata Kadin
Gita Rossiana, ²©²ÊÍøÕ¾
14 August 2018 13:48

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengungkapkan, peningkatan ekspor memang menjadi solusi atas pelebaran current account defisit (CAD) yang terjadi saat ini. Namun permasalahan peningkatan ekspor ini bukan hanya tanggung jawab pengusaha, namun menjadi tanggung jawab bersama.
"Isu CAD yang terjadi saat ini, mesti kita hadapi bersama, dalam hal ini dunia usaha sudah bicara banyak,"ujar Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani di Menara Kadin, Selasa (14/8/2018).
Peningkatan ekspor ini memang merupakan hal yang gampang. Namun apabila tidak dicarikan solusinya, maka akan terus mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Seperti kondisi yang terjadi saat ini, krisis mata uang di Turki mempengaruhi nilai tukar rupiah hingga ke angka Rp 14.600/dolar AS. Akibat krisis Turki ini semua negara memang ikut terkena, namun karena CAD Indonesia melebar hingga diprediksi sekitar US$ 25 miliar pada akhir 2018 sehingga menambah tekanan terhadap nilai tukar.
Sejauh ini, pengusaha sudah bisa mengantisipasi risiko pelemahan rupiah yang berujung pada peningkatan suku bunga acuan. Namun hal yang bisa diantisipasi tersebut adalah dampak dari peningkatan The Fed yang bisa mempengaruhi biaya dana perusahaan.
"Selama ini sudah ada dalam planning sehingga bisa diantisipasi, namun apabila terjadi swing yang cukup tinggi, dunia usaha susah untuk memprediksi neraca keuangan ke depannya,"kata dia.
(roy) Next Article Pengusaha: Harga BBM Memang Harus Naik
"Isu CAD yang terjadi saat ini, mesti kita hadapi bersama, dalam hal ini dunia usaha sudah bicara banyak,"ujar Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani di Menara Kadin, Selasa (14/8/2018).
Sejauh ini, pengusaha sudah bisa mengantisipasi risiko pelemahan rupiah yang berujung pada peningkatan suku bunga acuan. Namun hal yang bisa diantisipasi tersebut adalah dampak dari peningkatan The Fed yang bisa mempengaruhi biaya dana perusahaan.
"Selama ini sudah ada dalam planning sehingga bisa diantisipasi, namun apabila terjadi swing yang cukup tinggi, dunia usaha susah untuk memprediksi neraca keuangan ke depannya,"kata dia.
(roy) Next Article Pengusaha: Harga BBM Memang Harus Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular