
AS Ajak China Dialog Lagi, Harga Obligasi Pemerintah Naik
Irvin Avriano Arief, ²©²ÊÍøÕ¾
13 September 2018 18:08

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat setelah ketegangan perang dagang reda yang selama menjadi sentimen utama yang membayangi pasar keuangan global.Ìý
Merujuk data Reuters, penguatan harga surat berharga negara (SBN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus mengangkat/menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.ÌýYield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.Ìý
Keempat seri acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.Ìý
Seri acuan 10 tahun dan 20 tahun menjadi seri yang paling menguat, dengan penurunan yield 10 basis poin (bps) dan 20 bps menjadi 8,52% dan 9,08%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.Ìý
Seri acuan lain yaitu seri 5 tahun menguat tipis dengan penurunan yield hanya 0,8 bps, sedangkan seri 15 tahun masih melemah tipis dengan kenaikan yield 0,9 bps.
Penguatan pasar obligasi pemerintah tersebut terjadi setelah meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS), di mana pemerintahan Paman Trump mengundang delegasi perdagangan dari China dalam rangka gencatan perang dagang (trade truce).
Sentimen tersebut berdampak pada optimisnya pelaku pasar global sehingga membuat mereka lebih leluasa menempatkan dananya pada instrumen investasi di negara berkembang yang lebih berisiko, salah satunya Indonesia.
Meskipun hari ini menguat dan kondisi positif, beberapa hari ke depan pasar keuangan akan dihadapkan pada potensi penaikan suku bunga AS dan perkembangan lebih lanjut dari perang dagang serta perlambatan ekonomi di beberapa negara berkembang.
Yield Obligasi Negara Acuan 13 Sep 2018
Sumber: ReutersÌý
Penguatan pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, yang tercemin oleh indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) yang justru turun. Indek tersebut turun 0,34 poin (0,15%) menjadi 223,4 dari posisi kemarin 223,75.Ìý
Penguatan SBN hari ini juga diiringi selisih(spread) obligasi pemerintah Indonesia dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) bertenor 10 tahun mencapai 555 bps.
Yield US Treasury 10 tahun mencapai 2,97%. Spread itu menyempit dari posisi kemarin 566 bps.ÌýSpread yang masih lebar, seharusnya dapat membuat investor global menilai perlu menyeimbangkan (rebalancing) portofolionya dalam jangka pendek jika kondisi masih normal.Ìý
Rebalancing tersebut dapat membuat investasi di pasar SBN rupiah menjadi sedikit lebih menarik karena lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya. Namun, saat ini pasar masih diwarnai awan hitam perang dagang dan suku bunga acuan AS.Ìý
Penguatan di pasar surat utang tersebut juga terjadi di pasar ekuitas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan 1,04% menjadi 5.858 pada penutupan tadi sore.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih melemah 0,1% menjadi Rp 14.835 di hadapan setiap dolar AS.ÌýÌýÌýÌý
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor
Merujuk data Reuters, penguatan harga surat berharga negara (SBN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus mengangkat/menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.ÌýYield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.Ìý
Seri acuan 10 tahun dan 20 tahun menjadi seri yang paling menguat, dengan penurunan yield 10 basis poin (bps) dan 20 bps menjadi 8,52% dan 9,08%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.Ìý
Seri acuan lain yaitu seri 5 tahun menguat tipis dengan penurunan yield hanya 0,8 bps, sedangkan seri 15 tahun masih melemah tipis dengan kenaikan yield 0,9 bps.
Penguatan pasar obligasi pemerintah tersebut terjadi setelah meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS), di mana pemerintahan Paman Trump mengundang delegasi perdagangan dari China dalam rangka gencatan perang dagang (trade truce).
Sentimen tersebut berdampak pada optimisnya pelaku pasar global sehingga membuat mereka lebih leluasa menempatkan dananya pada instrumen investasi di negara berkembang yang lebih berisiko, salah satunya Indonesia.
Meskipun hari ini menguat dan kondisi positif, beberapa hari ke depan pasar keuangan akan dihadapkan pada potensi penaikan suku bunga AS dan perkembangan lebih lanjut dari perang dagang serta perlambatan ekonomi di beberapa negara berkembang.
Yield Obligasi Negara Acuan 13 Sep 2018
Seri | Benchmark | Yield 12 Sep 2018 (%) | Yield 13 Sep 2018 (%) | Selisih (basis poin) |
FR0063 | 5 tahun | 8.454 | 8.446 | -0.80 |
FR0064 | 10 tahun | 8.628 | 8.524 | -10.40 |
FR0065 | 15 tahun | 8.775 | 8.784 | 0.90 |
FR0075 | 20 tahun | 9.128 | 9.087 | -4.10 |
Avg movement | -3.60 |
Penguatan pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, yang tercemin oleh indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) yang justru turun. Indek tersebut turun 0,34 poin (0,15%) menjadi 223,4 dari posisi kemarin 223,75.Ìý
Penguatan SBN hari ini juga diiringi selisih(spread) obligasi pemerintah Indonesia dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) bertenor 10 tahun mencapai 555 bps.
Yield US Treasury 10 tahun mencapai 2,97%. Spread itu menyempit dari posisi kemarin 566 bps.ÌýSpread yang masih lebar, seharusnya dapat membuat investor global menilai perlu menyeimbangkan (rebalancing) portofolionya dalam jangka pendek jika kondisi masih normal.Ìý
Rebalancing tersebut dapat membuat investasi di pasar SBN rupiah menjadi sedikit lebih menarik karena lebih murah dibandingkan dengan sebelumnya. Namun, saat ini pasar masih diwarnai awan hitam perang dagang dan suku bunga acuan AS.Ìý
Penguatan di pasar surat utang tersebut juga terjadi di pasar ekuitas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan 1,04% menjadi 5.858 pada penutupan tadi sore.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih melemah 0,1% menjadi Rp 14.835 di hadapan setiap dolar AS.ÌýÌýÌýÌý
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor
Most Popular