²©²ÊÍøÕ¾

Saham Sat Nusa Sudah Naik 130% Sejak Resmi Rakit Apple

Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
20 December 2018 10:07
Pada perdagangan pagi ini, harga saham PTSN tercatat menguat 11,26% ke level Rp 1.235/saham. Volume perdagangan mencapai 2,42 juta saham senilai Rp 3,01 miliar.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham PT Sat Nusa Persada Tbk (PTSN) kembali melesat pada perdagangan pagi ini. Sejak perseroan resmi menyatakan menjalin kerjasama dengan Pegatron Corporation, untuk merakit produk Apple, harga saham perseroan melesat 130,84%.

Pada perdagangan pagi ini, harga saham PTSN tercatat menguat 11,26% ke level Rp 1.235/saham. Volume perdagangan mencapai 2,42 juta saham senilai Rp 3,01 miliar.

Pemberitaan rencana Pegatron jalin kerjasama dengan PTSN mulai tersiar pada awal Desember. Pada saat itu harga saham PTSN pada harga Rp 535/saham.

Kemudian Sat Nusa dalam keterbukaan informasi menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Inilah yang kemudian terus memicu harga saham perseroan melesat hingga hari ini.

Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) membuat produk Apple yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika di jual di AS. "Ini membuat perusahaan (Pegatron) hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaiakan, Senin (3/12/2018).

Bentuk kerjasama yang akan dilakukan kedua belah pihak yaitu, Satnusa akan merakit berbagai produk elektronik yang akan di ekspor ke AS.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai investasi yang di bawa Pegatron mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun. "Pegatron di Batam, investasinya tahap pertama sekitar US$ 1 miliar, mulainya tunggu saja sampai masukkan ke BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal]," ujar Airlangga.

Nikkei Asian Review memberitakan bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.

Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.


(hps) Next Article Tanpa Jeda Harga Saham Sat Nusa Terus Melesat, Naik 12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular