
Saham Apple Anjlok 10%, Saham Sat Nusa Malah Melesat 15%
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
04 January 2019 10:12

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) kembali melambung setelah sempat terpuruk pada perdagangan kemarin. Sentimen penurunan tajam harga saham Apple di New York Stock Exchange tampak mulai reda, dan investor kembali mengakumulasi saham ini.
Pada perdagangan pagi ini, Jumat (4/1/2019) harga saham PTSN tercatat naik 14,68% ke level Rp 1.680/saham, dengan volume perdagangan 12,74 juta saham senilai Rp 18,59 miliar. Pada perdagangan kemarin, harga saham PTSN sempat anjlok 24,87%.
Pergerakan harga saham Sat Nusa dalam sebulan terakhir naik cukup signifikan setelah perseroan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pegatron Corporation untuk merakit produk Apple.
Nilai investasi yang dibawa Pegatron diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,5 triliun.
Namun harga saham PTSN sempat terkoreksi dalam kemarin, setelah Apple menyampaikan proyeksi kinerja keuangan di bawah perkiraan menyusul turunnya penjualan. Ini membuat harga saham Apple anjlok hingga 10% pada perdagangan tadi malam.
Saham Apple amblas hampir 9,96%, Kamis (3/1/2019), sehari setelah perusahaan pembuat iPhone itu menurunkan proyeksi pendapatannya karena melambatnya penjualan.
Sahamnya diperdagangkan di US$142,19 (Rp 2 juta) pada penutupan perdagangan dan merupakan level harga terendahnya sejak Juli 2017. Kejatuhan itu membuat Apple mencatatkan perdagangan harian terburuknya sejak Januari 2013 dan melanjutkan tren penurunan di akhir tahun ke 2019.
Proyeksi kinerja Apple tersebut sempat membuat investor domestik melepas saham Sat Nusa.
(hps/tas) Next Article Saham Sat Nusa Sudah Naik 130% Sejak Resmi Rakit Apple
Pada perdagangan pagi ini, Jumat (4/1/2019) harga saham PTSN tercatat naik 14,68% ke level Rp 1.680/saham, dengan volume perdagangan 12,74 juta saham senilai Rp 18,59 miliar. Pada perdagangan kemarin, harga saham PTSN sempat anjlok 24,87%.
Pergerakan harga saham Sat Nusa dalam sebulan terakhir naik cukup signifikan setelah perseroan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pegatron Corporation untuk merakit produk Apple.
Nilai investasi yang dibawa Pegatron diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,5 triliun.
Saham Apple amblas hampir 9,96%, Kamis (3/1/2019), sehari setelah perusahaan pembuat iPhone itu menurunkan proyeksi pendapatannya karena melambatnya penjualan.
Sahamnya diperdagangkan di US$142,19 (Rp 2 juta) pada penutupan perdagangan dan merupakan level harga terendahnya sejak Juli 2017. Kejatuhan itu membuat Apple mencatatkan perdagangan harian terburuknya sejak Januari 2013 dan melanjutkan tren penurunan di akhir tahun ke 2019.
Proyeksi kinerja Apple tersebut sempat membuat investor domestik melepas saham Sat Nusa.
(hps/tas) Next Article Saham Sat Nusa Sudah Naik 130% Sejak Resmi Rakit Apple
Most Popular