
AS-China Hampir Sepakat, IHSG Diprediksi Bergerak Variatif
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
10 January 2019 08:32

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan Kamis ini (10/1/2019). Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen global, mulai dari perang dagang hingga penutupan pemerintahan Amerika.
PT Valbury Sekuritas Indonesia dalam risetnya menyebutkan sentimen pertama datang dari upaya mengakhiri perang dagang AS-China. Pemerintahan kedua negara mengadakan perundingan di Beijing untuk membahas damai dagang.
China kemungkinan mengakhiri sengketa perdagangan dengan AS dan perjanjian apa pun yang akan dicapai nantinya mencakup kompromi dari kedua pihak.
Kabarnya perundingan kedua delegasi masih jauh dari kata sepakat soal bagaimana pembaharuan struktural dalam sistem perekonomian China yang menurut AS memicu pencurian hak intelektual dan pemaksaan pengalihan teknologi AS kepada para pemilik bisnis Cina.
Meski demikian, hasil pertemuan sementara AS dengan China terbilang positif dan sentimen ini bisa mengeliminasi katalis negatif dari penutupan pemerintahan (shutdown) AS yang belum berakhir.
PT Mega Capital Sekuritas menambahkan sentimen indeks lainnya datang dari kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed. Bank sentral AS merilis risalah pertemuan kebijakan bulan Desember yang menunjukkan bahwa pembuat kebijakan dapat menahan laju kenaikan suku bunga di masa depan (dovish) dan beberapa pejabat lain tidak mendukung langkah kenaikan suku bunga bank sentral bulan itu.
Pada perdagangan hari ini indeks diperkirakan bergerak di kisaran support 6.250 poin dan resistance di 6.315.
(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
PT Valbury Sekuritas Indonesia dalam risetnya menyebutkan sentimen pertama datang dari upaya mengakhiri perang dagang AS-China. Pemerintahan kedua negara mengadakan perundingan di Beijing untuk membahas damai dagang.
China kemungkinan mengakhiri sengketa perdagangan dengan AS dan perjanjian apa pun yang akan dicapai nantinya mencakup kompromi dari kedua pihak.
Meski demikian, hasil pertemuan sementara AS dengan China terbilang positif dan sentimen ini bisa mengeliminasi katalis negatif dari penutupan pemerintahan (shutdown) AS yang belum berakhir.
PT Mega Capital Sekuritas menambahkan sentimen indeks lainnya datang dari kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed. Bank sentral AS merilis risalah pertemuan kebijakan bulan Desember yang menunjukkan bahwa pembuat kebijakan dapat menahan laju kenaikan suku bunga di masa depan (dovish) dan beberapa pejabat lain tidak mendukung langkah kenaikan suku bunga bank sentral bulan itu.
Pada perdagangan hari ini indeks diperkirakan bergerak di kisaran support 6.250 poin dan resistance di 6.315.
(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Most Popular