
Laris Dibeli Asing, WIKA Bakal Rilis Perpetual Bond Lagi
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
28 January 2019 16:31

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berpotensi kembali menerbitkan obligasi bunga abadi (perpetual bond) di akhir tahun ini. Penerbitan ini dilakukan untuk meningkatkan posisi ekuitas guna membiayai investasi dan modal kerja perusahaan.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan pertimbangan menerbitkan instrumen ini karena adanya permintaan dari calon investor asing yang bersedia menyerap surat utang yang diterbitkan perusahaan konstruksi milik negara ini.
"Kami ada permintaan dari luar juga buat issue lagi, tapi saya belum tahu," kata Steve di Wika Tower, Jakarta, Senin (28/1).
Pada Desember 2018, perusahaan telah menerbitkan instrumen yang sama dengan target penerbitan senilai Rp 2 triliun.
Ketika ditawarkan pada tahap awal ini, inventor hanya mampu menyerap sebesar Rp 600 miliar. Itu sebabnya hingga Januari ini obligasi tersebut masih ditawarkan.
Perusahaan memprediksi jumlah yang akan diterbitkan untuk tahap kedua ini tak akan jauh berbeda dengan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga total penerbitan diperkirakan hanya mencapai Rp 1 triliun.
"Investornya masih plat merah, metode berbeda dengan yang lain, tidak semua investor mau di-disclose. Mungkin tidak sampai Rp 2 triliun, karena itu kan target kami, harapannya Rp 1 triliun," kata dia.
Perlu diketahui bunga yang ditawarkan untuk perpetual bond ini sebesar 10,5%. Perusahaan akan memberikan opsi pelunasan (call option) setelah tahun ketiga. Namun jika opsi ini tidak diambil oleh investor, tingkat bunga akan dinaikkan menjadi 2% dan di tahun kelima tingkat bunganya akan naik sebesar 4,5%.
Dengan demikian secara total, jika investor tak melakukan call option, investor akan secara rutin menerima kupon sebesar 17% setiap tahun. Perpetual bond merupakan obligasi yang diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kupon dilakukan periodik untuk selamanya.
Selain ±è±ð°ù±è±ð³Ù³Ü²¹±ôÌý²ú´Ç²Ô»å, WIKA juga merilis obligasi global yakni Komodo Bond senilai ekuivalen Rp 5,4 triliun pada awal Januari 2018. Komodo Bond WIKA itu bahkan memperoleh pesanan sekitar Rp 13 triliun atau mengalami oversubscribed hingga hampir 250%.
(tas) Next Article Kuartal I-2020, Laba WIKA Ambles 65% Jadi Rp 99 M
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan pertimbangan menerbitkan instrumen ini karena adanya permintaan dari calon investor asing yang bersedia menyerap surat utang yang diterbitkan perusahaan konstruksi milik negara ini.
"Kami ada permintaan dari luar juga buat issue lagi, tapi saya belum tahu," kata Steve di Wika Tower, Jakarta, Senin (28/1).
Ketika ditawarkan pada tahap awal ini, inventor hanya mampu menyerap sebesar Rp 600 miliar. Itu sebabnya hingga Januari ini obligasi tersebut masih ditawarkan.
Perusahaan memprediksi jumlah yang akan diterbitkan untuk tahap kedua ini tak akan jauh berbeda dengan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga total penerbitan diperkirakan hanya mencapai Rp 1 triliun.
"Investornya masih plat merah, metode berbeda dengan yang lain, tidak semua investor mau di-disclose. Mungkin tidak sampai Rp 2 triliun, karena itu kan target kami, harapannya Rp 1 triliun," kata dia.
Perlu diketahui bunga yang ditawarkan untuk perpetual bond ini sebesar 10,5%. Perusahaan akan memberikan opsi pelunasan (call option) setelah tahun ketiga. Namun jika opsi ini tidak diambil oleh investor, tingkat bunga akan dinaikkan menjadi 2% dan di tahun kelima tingkat bunganya akan naik sebesar 4,5%.
Dengan demikian secara total, jika investor tak melakukan call option, investor akan secara rutin menerima kupon sebesar 17% setiap tahun. Perpetual bond merupakan obligasi yang diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kupon dilakukan periodik untuk selamanya.
Selain ±è±ð°ù±è±ð³Ù³Ü²¹±ôÌý²ú´Ç²Ô»å, WIKA juga merilis obligasi global yakni Komodo Bond senilai ekuivalen Rp 5,4 triliun pada awal Januari 2018. Komodo Bond WIKA itu bahkan memperoleh pesanan sekitar Rp 13 triliun atau mengalami oversubscribed hingga hampir 250%.
(tas) Next Article Kuartal I-2020, Laba WIKA Ambles 65% Jadi Rp 99 M
Most Popular