²©²ÊÍøÕ¾

Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai

Dwi Ayuningtyas, ²©²ÊÍøÕ¾
28 August 2019 11:22
Pelaku pasar tampaknya menaruh harapan ada kejutan manis yang disampaikan manajemen perusahaan
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menjelang penyelenggaraan ±è³Ü²ú±ô¾±³¦Ìý±ð³æ±è´Ç²õ±ð PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) hari ini (28/9/2019), harga saham perusahaan tercatat menguat 0,9% ke level Rp 2.250/unit saham.

Pelaku pasar tampaknya menaruh harapan ada kejutan manis yang disampaikan manajemen perusahaan, terutama setelah Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi lokasi ibu kota yang baru.

Akan tetapi, lembaga pemeringkat utang global Fitch Ratings (Fitch) dalam laporannya hari ini menyampaikan performa para pemain besar di industri konstruksi Tanah Air pada kuartal sebelumnya kurang memuaskan.

Sepanjang paruh pertama 2019, capaian target kontrak baru yang dibukukan WIKA hanya mencapai 24,67% atau setara Rp 15,23 triliun, di mana nilai tersebut juga lebih rendah sekitar 26% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya.

Melansir materi public expose perusahaan, kontrak di segmen operasi infrastruktur & bangunan, serta properti mencatatkan capaian target yang paling rendah.

Perolehan target kontrak baru untuk proyek infrastruktur dan bangunan hanya mencapai 15,04% atau setara Rp 5,98 triliun. Sedangkan capaian target kontrak baru untuk proyek properti hanya 18,04% atau setara Rp 627,45 miliar.

Terlebih lagi, mayoritas kontrak baru yang diperoleh perusahaan pada semester I-2019, mayoritas masih berasal dari rekan-rekan BUMN dan belum ada satu pun kontrak investasi. 

Fitch menganalisa bahwa rendahnya perolehan target WIKA disebabkan oleh ketidakpastian terkait pemilihan umum presiden pada kuartal kedua, minimnya tender proyek baru dari pemerintah dan swasta.

Selain itu, lambatnya pengerjaan konstruksi karena proses peninjauan ulang dan perizinan menyebabkan tambahan biaya yang akhirnya menekan kinerja perusahaan.

Alhasil, wajar jika pada semester I-2019, total penjualan WIKA mencatatkan pertumbuhan negatif 12,43% secara tahunan menjadi Rp 11,36 triliun.

Meskipun demikian, bottom line (laba bersih) dapat mencatatkan kinerja yang gemilang karena didongkrak oleh peningkatan laba dari entitas ventura bersama dan pendapatan lain-lain. Hingga akhir Juni 2019, jumlah keuntungan yang dikantongi WIKA melesat 72,23% year-on-year (YoY) menjadi Rp 890,88 miliar.

Lebih lanjut, Fitch masih meyakini bahwa pada paruh kedua tahun ini kinerja kas perusahaan akan membaik seiring dengan masuknya pembayaran dari dua proyek tol besar, yaitu dari tol Balikpapan-Samarinda dan tol Kunciran-Cengkaring.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop, Saham WIKA Anjlok 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular