²©²ÊÍøÕ¾

²©²ÊÍøÕ¾ Outlook 2019

JK: Ongkos MRT Sepadan dengan Hasilnya

Monica Wareza & Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾
28 February 2019 10:19
Pembangunan infrastruktur memang mendukung perekonomian, tetapi harus dilihat dalam perspektif yang lebih luas.
Foto: Chairman CT Corp Chairul Tanjung bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla berdiskusi dalam acara ²©²ÊÍøÕ¾ Economic Outlook 2019. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali memberikan pandangannya soal pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurutnya, pembangunan infrastruktur memang mendukung perekonomian, tetapi harus dilihat dalam perspektif yang lebih luas.

Soal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, JK menilai proyek ini memang dibutuhkan. Meski biayanya tidak murah, tetapi dampaknya sepadan.

"Kereta itu kan angkutan massal, tidak bisa dibikin sepotong-sepotong. Minimum harus ada 200 km MRT, baru Jakarta bebas dari macet," kata JK di acara ²©²ÊÍøÕ¾ Outlook 2019 di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Menurut JK, biaya pembangunan MRT yang sekitar Rp 400 triliun memang tidak murah. Namun melihat potensi ekonomi yang terbuang percuma gara-gara macet, biaya itu menjadi masuk akal.

"Ongkos macet itu bisa Rp 100 triliun. Jadi kalau ongkos (MRT) Rp 400 triliun dia akan kembali," ujarnya.

Namun bukan berarti JK tidak memberikan masukan. Untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, eks Ketua Umum Partai Golkar tersebut menyebutkan biaya akan lebih hemat jika tidak dibuat layang (elevated).

"Kan banyak tanah kosong, di bawah saja bikin. Ongkos 10% daripada elevated itu. Saya meluruskan logika sebenarnya," tegas JK.


(aji/hps) Next Article JK: Indonesia Bukan Negara Otoriter, Kecil Potensi Konflik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular